Abstract:
Indonesia dikenal sebagai negara penghasil kopi terbesar ke-4 di dunia. Hal ini dimanfaatkan oleh para pebisnis untuk menciptakan tren bisnis kafe. Saat ini perkembangan bisnis kafe sedang berkembang cukup pesat di Kotamadya Bandung. Sama seperti pada umumnya setiap kafe harus memperhatikan cara khusus untuk bersaing dengan sesama kompetitornya. Salah satu cara tersebut adalah supply chain management atau manajemen rantai pasok. Di dalam supply chain management, terdapat proses makro yaitu supplier relationship management yang merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan manajemen rantai pasok yang ditentukan oleh kualitas hubungan. Kepercayaan terhadap pemasok dan komunikasi merupakan dua faktor penentu tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak langsung dan tidak langsung dari kepercayaan dan komunikasi terhadap kinerja pemasok pada kafe di Kota
Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan analisis uji mediasi sederhana. Disebar kepada 200 responden di bagian purchasing kafe
yang dipilih menggunakan convenience sampling. Jumlah responden yang berhasil kembali sebanyak 104 (52%). Didapat ukuran sampel sebanyak 98 respoden setelah membuang outliers melakukan uji validitas, reliabilitas dan uji asumsi klasik terhadap data yang berhasil kembali.
Pada penelitian ini menghasilkan kesimpulan yaitu komunikasi (X) dan kepercayaan (M) memengaruhi kinerja pemasok (Y) secara positif sebesar 21.84%, dan kepercayaan sebagai mediator memengaruhi sebesar 10.06%. Berdasarkan hasil tersebut bisa disimpulkan kepercayaan dan komunikasi terhadap pemasok memengaruhi kinerja pemasok secara positif.