Abstract:
Two Hands Full Coffee Roasters berdiri pada tahun 2017, ketika
perkembangan industri coffee roasters di Indonesia sedang mengalami
perkembangan pesat. Untuk menghadapi persaingan perusahaan ini memberikan
kebijakan penjualan kredit untuk meningkatkan penjualan, agar perusahaan dapat
menghasilkan laba yang baik.
Manajemen piutang mencakup kebijakan pemberian kredit dan kebijakan
penagihan kredit, serta upaya monitoring untuk memastikan terlaksananya
kebijakan. Sistem pencatatan dan Laporan Keuangan dibutuhkan untuk monitoring
dan juga digunakan untuk menganalisis kinerja piutang.
Laporan keuangan yang utama terdiri dari Laporan Neraca dan Laporan
Laba Rugi. Dengan menggunakan dua laporan keuangan ini perusahaan dapat
mengetahui rata-rata periode tagih dan analisis pengumuran piutang . Berdasarkan
hasil analisis tersebut maka pemilik dapat menilai kinerja piutang, dan kemudian
dapat mengambil langkah perbaikan yang diperlukan dalam manajemen piutang.
Hal lain juga diperlukan adalah melakukan pengenalan terhadap profil risiko
pelanggan. Dengan mengenal lebih dalam pelanggan maka diharapkan perusahaan
dapat meminimalisir terjadinya piutang yang tidak dapat tertagih.
Metode penelitian deskriptif digunakan di sini. Pengumpulan data dilakukan
dengan melakukan wawancara , observasi, serta menggunakan data primer yang
dimiliki perusahaan; yang terdiri dari catatan keuangan dan laporan keuangan
perusahaan tahun 2017.
Perusahaan telah memiliki kebijakan kredit yang menjadi pedoman
pelaksanaan pemberian kredit dan penagihan pada tahun 2017. Namun
pelaksanaannya dinilai tidak/kurang konsisten. Perhitungan rata-rata periode tagih
pada triwulan 1-2-3- 4- tahun 2017 mengalami penurunan yang berarti mengalami
perbaikan . Pengumuran piutang perusahaan dinilai kurang baik, ditunjukkan oleh
Jumlah piutang terbesar berada pada umur keterlambatan lebih dari 30 hari (buruk).
Pengenalan Profil risiko pelanggan dapat digunakan dalam upaya mengurangi
risiko gagal tagih.