Rancangan sistem pendukung manajemen aset di PT. Camelindo, Cirebon : studi kasus pemeliharaan oli dan ban

Abstract

Salah satu sektor yang menjadi penyumbang terbesar untuk pertumbuhan ekonomi adalah transportasi dan pergudangan yang meningkat setiap tahunannya. Industri transportasi dan pergudangan menyerupai dengan ekspedisi karena memiliki peran yang sama yaitu memberikan layanan pengiriman. PT. Camelindo merupakan perusahaan ekspedisi yang melakukan pengiriman semen, dimana perusahaan ini memiliki permasalahan dalam manajemen aset pendukung truk, yaitu oli dan ban. Dengan adanya penggunaan sistem informasi menjadi suatu alat pendukung untuk membantu proses manajemen aset PT. Camelindo, khususnya saat pengadaan, penggunaan dan maintenance oli dan ban. Jika aset pendukung terkelola dengan baik maka berpengaruh pada kondisi truk yang maksimal sehingga perusahaan akan memperoleh laba yang optimal dan PT. Camelindo dapat bertahan di industri ini. Tujuan penelitian ini dapat dicapai dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif analitis dan metode penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data yang dibutuhkan diperoleh melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen mengenai sistem informasi, perkembangan dan masalah yang dihadapi oleh perusahaan ekspedisi. Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan Framework Laudon untuk mendeskripsikan kondisi internal dan eksternal PT. Camelindo, BPMN (Business Proses Modelling and Notation) untuk menggambarkan proses bisnis yang sudah ada dan usulan-usulan perbaikan proses bisnis di PT. Camelindo dan Decision tree untuk menggambarkan cara berpikir rancangan sistem untuk memberi keputusan maintenance sehingga berpengaruh pada tersedianya truk. Hasil dari penelitian ini adalah rancangan sistem pendukung keputusan manajemen aset. Rancangan sistem ini memiliki tiga fitur utama yaitu dapat mencatat pengiriman, kondisi truk dan penjadwalan (TPS), mengolah data yang ada menjadi laporan pengiriman, kondisi truk, maintenance dan pembelian oli dan ban dan keterangan penggunaan truk (MIS) dan mengolah laporan menjadi informasi sehingga dapat memberikan keputusan maintenance dan penggunaan truk (DSS).