Abstract:
Salah satu efek media sosial adalah permintaan untuk menjadi modis, dengan
mengenakan pakaian fashion terkini. Kelompok yang disebut sosialita ini sering
dijadikan referensi dalam penampilan. Tas bermerek adalah salah satu item yang
wajib dimiliki untuk menunjukkan prestise. Tingginya harga karena merek, tidak
menghalangi pembelian bagi sebagian orang. Bagi orang lain yang tidak mampu
membayar harga tas bermerek asli, produk tiruan dianggap sebagai pilihan. Ada
beberapa tingkat produk tas merek imitasi sesuai dengan seberapa mirip produk
imitasi dengan yang asli. Pra-penelitian cukup mengejutkan menunjukkan niat
beli. Oleh karena itu penelitian dilakukan kepada lebih banyak responden dengan
lebih banyak pertanyaan untuk mendapatkan penjelasan lebih dalam tentang niat
beli dari produk tas bermerek imitasi di Bandung.
Penelitian ini mengambil variabel Nilai Persepsi Pelanggan dan minat beli. Nilai
Persepsi Pelanggan diukur oleh beberapa faktor, yaitu nilai emosional, nilai sosial,
nilai kualitas, nilai harga, dan minat beli diukur dengan minat transaksional, minat
referensial, minat preferensial, minat eksplorasi, minat eksplorasi. Data
dikumpulkan dengan membagikan kuesioner kepada 100 responden dan diproses
dengan uji kuantitatif untuk mengetahui pengaruh CPV terhadap niat beli.
Hasilnya menunjukkan bahwa CPV memengaruhi intensi pembelian pada 74,1%.
CPV ada di level 0,000 , dan miat beli ada di 0,05 Tingkat. Uji korelasi parsial
menunjukkan bahwa sosial value memiliki korelasi yang signifikan terhadap miat
beli, sedangkan price value tidak memiliki korelasi signifikan terhadap niat beli.
Mengacu pada temuan, disarankan untuk toko fisik dan toko online yang
menawarkan produk tas tiruan bermerek disarankan untuk memperhatikan
perilaku konsumen terhadap barang beremerek dan juga harga yang dimana
mempunyai korelasi paling kuat terhadap minat beli.