Abstract:
Penelitian ini membahas tentang kecerdasan emosional, stres, dan motivasi kerja. Kecerdasan emosional merupakan kemampuan untuk mengendalikan dan mengatur suasana hati agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berpikir. Stres sering dijumpai pada setiap karyawan ketika melakukan proses kerja. Kemudian dari adanya stres, seseorang menjadi termotivasi karena motivasi dapat menjadi pendorong kinerja seseorang. Penelitian ini dilakukan di PT Gema Parahyangan Plastik, Bandung yang kegiatan utamanya adalah memproduksi pipa.
Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dan jenis penelitian korelasional. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dengan pemilik PT GPP dan membagikan kuisioner kepada 42 responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi pada kecerdasan emosional yang dimiliki oleh karyawan PT GPP dinilai tergolong tinggi, sehingga mereka dapat mengatur dan mengendalikan perasaan dan tindakan masing-masing. Kemudian dimensi pada stres karyawan tergolong sedang, karena beban kerja mereka tidak terlalu berat dan lingkungan kerja yang nyaman. Diketahui pula tingkat motivasi kerja karyawan tergolong sedang, karena imbalan yang diterima tidak terlalu bernilai bagi karyawan. Setelah dilakukan analisis kuantitatif menurut uji korelasi rank spearman, dalam penelitian ini ditemukan bahwa terdapat hubungan negatif yang sangat lemah dan signifikan antara kecerdasan emosional dengan stres karyawan PT GPP; hubungan negatif yang sangat lemah dan tidak signifikan antara stres dengan motivasi kerja karyawan PT GPP; serta hubungan positif yang lemah dan tidak signifikan antara kecerdasan emosional dengan motivasi karyawan PT GPP.
Terkait dengan hasil penelitian ini, peneliti memberikan saran untuk PT GPP agar lebih menekankan imbalan berupa uang (materil) dengan membandingkan tuntutan pekerjaan dengan imbalan yang diberi, melakukan survey gaji keluar dalam arti mensurvey seberapa besar gaji yang diterima di tempat lain untuk pekerjaan yang sama dengan membandingkan input dan ouput perusahaan, dan memberi pengertian kepada karyawan bahwa imbalan yang mereka terima sepadan dengan tuntutan pekerjaan yang diberikan perusahan.