Dampak kehadiran transportasi berbasis daring terhadap potensi kebangkrutan perusahaan taksi konvensional

Show simple item record

dc.contributor.advisor Pratikto, Rulyusa
dc.contributor.author Khadany, Nathaniel Javier
dc.date.accessioned 2019-08-20T07:23:12Z
dc.date.available 2019-08-20T07:23:12Z
dc.date.issued 2019
dc.identifier.other skp37700
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/8940
dc.description 8617 - FISIP en_US
dc.description.abstract Pada tahun 2014, perusahaan transportasi berbasis daring mulai muncul di Indonesia. Sejak saat itu banyak perusahaan taksi konvensional yang mengalami kebangkrutan karena tidak mampu bersaing dengan perusahaan trasnsportasi berbasis daring. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak yang dihasilkan oleh perusahaan transportasi berbasis daring terhadap perusahaan taksi konvensional. Perusahaan taksi yang akan diteliti adalah Blue Bird, Express, dan Weha karena ketiga perusahaan ini sudah go-public. Dalam penelitian ini akan digunakan metode Altman Z-Score untuk periode 2014-2017 karena perusahaan transportasi berbasis daring mulai muncul di Indonesia pada tahun 2014. Rasio-rasio keuangan yang akan digunakan untuk mengukur kondisi kinerja keuangan adalah rasio modal kerja terhadap total aktiva, rasio laba ditahan terhadap total aktiva, rasio EBIT terhadap total aktiva, rasio nilai pasar modal saham terhadap nilai buku hutang, dan rasio pendapatan terhadap total aktiva. Sedangkan model Altman Z-score yang digunakan adalah model 3.1 dengan rumus Z= 1,2 X1 + 1,4 X2 + 3,3 X3 + 0,6 X4 + 1,0 X5, dengan kriteria penilaian Z-Score < 1,88 perusahaan potensial bangkrut; 1,88 < Z-Score < 2,99 perusahaan berada pada grey area; serta Z-Score > 2,99 perusahaan dinyatakan sehat. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kehadiran transportasi daring mempunyai dampak bagi perusahaan taksi konvensional. Blue Bird mengalami kenaikan Z-score pada tahun 2015 yang disebabkan penambahan armada dan kenaikan tarif, lalu mengalami penurunan pada tahun 2016, dan mengalami kenaikan pada tahun 2017 setelah menjalin kerjasama dengan Gojek. Sejak tahun 2014 sampai tahun 2017 perusahaan ini masuk penilaian perusahaan yang sehat. Weha mengalami penurunan skor sejak tahun 2014-2015. Namun pada tahun 2016 dan 2017 mengalami kenaikan skor setelah memutuskan untuk keluar dari bisnis taksi. Perusahaan ini masuk penilaian potensial bangkrut pada tahun 2014-2016 dan masuk grey area pada tahun 2017. Taksi Express terus mengalami penurunan skor dari tahun 2014-2017. Bahkan pada tahun 2017 perusahaan ini mempunyai skor yang negatif. Dari tahun 2014-2017 perusahaan ini dinyatakan potensial bangkrut. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - UNPAR en_US
dc.subject Transportasi Daring en_US
dc.subject Taksi Konvensional en_US
dc.subject Bangkrut en_US
dc.subject Altman Z-Score en_US
dc.title Dampak kehadiran transportasi berbasis daring terhadap potensi kebangkrutan perusahaan taksi konvensional en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2015320004
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0404078105
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI608#Ilmu Administrasi Bisnis


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account