Penerapan arsitektur Jawa pada Gereja Katolik Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran

Show simple item record

dc.contributor.advisor Aly, Charles Sudianto
dc.contributor.author Satriawan, Levina
dc.date.accessioned 2019-08-09T07:32:01Z
dc.date.available 2019-08-09T07:32:01Z
dc.date.issued 2018
dc.identifier.other skp37135
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/8736
dc.description 5954 - FTA en_US
dc.description.abstract Penelitian ini dilatar belakangi dengan ketertarikan penulis pada sebuah gereja Katolik di Ganjuran yang memilih untuk mengangkat ungkapan bentuk arsitektur Jawa setelah terjadi keruntuhan akibat gempa bumi di Yogyakarta pada tahun 2006. Atas dasar tersebut maka tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah arsitektur Jawa diterapkan pada Gereja Katolik Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran, karena pada dasarnya arsitektur Jawa dan arsitektur gereja Katolik memiliki aturan, pakem, dan kaidah tersendiri. Untuk menjawab hal tersebut diperlukan dasar teori sebagai acuan untuk menganalisis data-data yang telah diperoleh. Teori-teori yang dibutuhkan adalah teori mengenai dua jenis arsitektur yaitu arsitektur Jawa dan arsitektur gereja Katolik. Data-data diperoleh dari hasil observasi lapangan, pustaka dan juga wawancara dengan pengelola gereja. Pada bab tiga berisikan deskripsi objek Gereja Katolik HKTY Ganjuran yang dijabarkan berdasarkan teori-teori pada bab dua yaitu mengenai orientasi gereja, hirarki dan ruang-ruang pada gereja, perabot gereja, orientasi arsitektur Jawa, hirarki bentuk dan ruang Jawa, zonasi ruang, elemen pembentuk ruang, struktur dan konstruksi yang digunakan dan elemen dekorasi. Pada bab empat, setelah terkumpul teori dan data objek dilakukan analisis untuk mengetahui bagaimana arsitektur Jawa diterapkan dalam gereja katolik Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran. Butir-butir pembahasan analisis berdasarkan pada poin teori dan deskripsi objek yaitu mengenai orientasi gereja, hirarki ruang gereja, perabotan gereja, orientasi arsitektur Jawa, hirarki bentuk dan ruang, zonasi ruang, elemen pembentuk gereja, struktur dan konstruksi yang digunakan dan elemen dekorasi. Pada akhirnya dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa memang benar bahwa Gereja Katolik Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran mengadopsi arsitektur Jawa pada bangunan gerejanya tetapi belum dilakukan secara optimal karena perletakkan altar yang tidak berada di tengah ruang dimana seharusnya orientasi pada joglo memusat ke tengah ruang. Selain daripada hal itu, bentuk arsitektur Jawa dan arsitektur gereja terpenuhi dan berjalan dengan harmonis sehingga kegiatan liturgi Gereja Katolik Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran dapat terwadahi dengan baik dalam wujud arsitektur Jawa. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject arsitektur jawa en_US
dc.subject arsitektur gereja katolik en_US
dc.subject Gereja Katolik Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran en_US
dc.title Penerapan arsitektur Jawa pada Gereja Katolik Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2014420009
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0415125401
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account