Sinkretisme pada bentuk, tata ruang, dan ornamen masjid di Cirebon : studi kasus Masjid Agung Sang Cipta Rasa dan Masjid Merah Panjunan

Show simple item record

dc.contributor.advisor Indrarani, Indri Astrina Fitria
dc.contributor.author Amani, Thirafi Nur Miraj Zata
dc.date.accessioned 2019-08-09T06:16:12Z
dc.date.available 2019-08-09T06:16:12Z
dc.date.issued 2018
dc.identifier.other skp37149
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/8724
dc.description 5968 - FTA en_US
dc.description.abstract Sinkretisme adalah pencampuran elemen-elemen atau kepercayaan-kepercayaan yang saling bertentangan. Pada masa awal penyebaran agama Islam di Pulau Jawa, sinkretisme telah didefinisikan oleh Koentjaraningrat sebagai perpaduan antara adat keagamaan asli Jawa (animisme-dinamisme) dengan agama Hindu-Budha dari jaman Majapahit dan pengaruh Islam dari jaman Demak yang disebarkan oleh Wali Sanga. Transmisi Islam di Jawa oleh Wali Sanga mengimplementasikan prinsip-prinsip Islam dengan tidak mengusik tradisi dan kebiasaan lokal yang sudah ada sebelumnya. Di sisi lain, masjid sebagai bangunan peribadatan sekaligus tempat berlangsungnya dakwah dan penyebaran agama Islam meletakkan peranan penting selama prosesnya. Cirebon, yang pada saat itu merupakan jalur perdagangan yang strategis telah banyak didatangi oleh berbagai macam masyarakat sehingga fungsi masjid pada kala itu bukan hanya sebagai tempat ibadah, melainkan sebagai tempat berkumpul bagi seluruh masyarakat, juga sebagai platform bagi para Wali dalam menyebarkan agama Islam. Penyebaran Islam oleh Walisongo yang dilakukan dengan pendekatan-pendekatan sinkretik serta Masjid sebagai sebagai wadah vital dalam prosesnya membuat penulis kemudian tertarik untuk mengkaji lebih lanjut tentang bagaimana sinkretisme mempengaruhi arsitektur masjid di Cirebon. Penelitian yang dilakukan bersifat kualitatif, dengan menggunakan metode deskriptif-analitis. Penelitian dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2018 dan mengambil objek penelitian yaitu Masjid Agung Sang Cipta Rasa dan Masjid Merah Panjunan. Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data dari lapangan, dan studi literatur dengan topik yang relevan dengan topik penelitian. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini ialah terdapat pengaruh sinkretisme berupa adisi, pengubahan bentuk, dan kreasi baru pada bentuk, tata ruang, dan ornamen di tiap-tiap elemen arsitektur pada Masjid Agung Sang Cipta Rasa dan Masjid Merah Panjunan. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject Sinkretisme en_US
dc.subject Arsitektur en_US
dc.subject Masjid en_US
dc.subject Cirebon en_US
dc.title Sinkretisme pada bentuk, tata ruang, dan ornamen masjid di Cirebon : studi kasus Masjid Agung Sang Cipta Rasa dan Masjid Merah Panjunan en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2014420107
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0410047905
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account