Abstract:
Warung Ayam Bakar Pak Joedag merupakan usaha kuliner yang telah berdiri selama 15 tahun di kabupaten Temanggung. Warung Ayam ini meyajikan menu ayam bakar sebagai menu andalannya. Beberapa saat lalu, Warung Ayam Bakar ini telah memiliki cabang lebih dari lima cabang di seluruh pulau Jawa. Namun saat ini tersisa hanya empat cabang yang masih bertahan. Peneliti melihat bahwa ada salah satu penyebab tutupnya cabang-cabang adalah karena manajemen rantai pasok yang kurang baik. Dalam penelitian ini peneliti akan membahas mengenai manajemen rantai pasok ke setiap cabang yang dimiliki Warung Ayam Bakar Pak Joedag dengan menggunakan pengukuran Supply Chain Operation Reference Model.
Metode dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif analistis. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara, observasi, dan studi dokumen. Teknik analisi data adalah dengan menggunaka pengukuran SCORM dengan menganalisis attribut reliabilitas dan attribut kemampuan merespon.
Berdasarkan hasil penelitian manajemen rantai pasok menggunakan metode SCORM, peneliti menemukan yang menjadi masalah dalam manajemen rantai pasok Warung Ayam Bakar Pak Joedag adalah letak tempat penyimpanan yang terlalu jauh dengan tempat produksi. Selain itu penggunaan fasilitas transportasi yang terlalu kompleks. Sehingga menyebabkan alur pengiriman menjadi memakan waktu yang banyak. Penyebab lainnya, sa-lah satu cabang tidak memiliki tempat penyimpanan daging ayam siap bakar yang cukup, menyebabkan pemesanan menjadi tidak sesuai dengan ketersediaan daging ayam siap bakar yang tersedia ditempat penyimpanan sebanyak 20 dan 25 per kemasannya. Adapun masalah dalam alur pemesanan, pemesanan setiap cabang tidak dilengkapi dengan dokumen yang dapat memastikan ketepatan setiap cabang. Perusahaan hanya mengandalkan supervisor tanpa ada fasilitas yang mendukung pekerjaannya. Oleh sebab itu peneliti memberikan solusi yang dapat diterapkan oleh Warung Ayam Bakar Pak Joedag yaitu menempatkan tempat penyimpanan yang lebih dekat dengan tempat produksi atau dapat menambahkan fasilitas transportasi. Perusahaan juga harus menetapkan standar yang jelas dalam pemesanan setiap cabang serta menyertakan dokumen seperti form-order untuk memastikan ketepatan pesanan setiap cabang.