Peranan material pelingkup ruang terhadap optimalisasi waktu dengung ruang ibadah Gereja Santo Gabriel Bandung

Show simple item record

dc.contributor.advisor Purnama, Mimie
dc.contributor.author Putra, Tommy
dc.date.accessioned 2019-08-03T03:34:24Z
dc.date.available 2019-08-03T03:34:24Z
dc.date.issued 2018
dc.identifier.other skp37835
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/8578
dc.description 6054 - FTA en_US
dc.description.abstract Untuk mencapai kualitas akustik yang baik dari ruang gereja, dibutuhkan sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi. Sejumlah persyaratan akustik dinilai berdasarkan parameter waktu dengung, kekerasan suara, pendifusian suara, cacat akustik, serta kebisingan. Masing-masing persyaratan tersebut dipenuhi dengan penerapan desain yang sesuai dan efektif. Salah satu parameter yang paling penting adalah waktu dengung. Dengung adalah bunyi berkepanjangan yang diakibatkan oleh pemantulan bunyi yang berturut-turut dalam ruang tertutup setelah sumber bunyi dihentikan. Setiap ruangan memiliki waktu dengung ideal yang berbeda-beda tergantung oleh fungsinya. Jika kekerasan suara pada suatu ruangan dikatakan cukup tetapi memiliki waktu dengung yang tinggi, maka suara tersebut tidak dapat terdengar dengan jelas. Itulah mengapa waktu dengung sangatlah penting dalam menentukan kenyamanan audial ruangan. Dalam karya penelitian ini, penulis memilih objek Gereja Santo Gabriel Bandung, dimana fungsi utama bangunan tersebut adalah sebagai tempat ibadah umat Katolik, dimana umat (pengunjung) datang untuk mendengarkan khotbah dan menyanyikan pujian – pujian gerejawi. Pada penelitian sebelumnya, telah didapat bahwa waktu dengung untuk kejelasan suara bagi fungsi paduan suara dan pidato yang telah diukur tidak sesuai dengan standart akustik ruang yang optimal. Dalam standart waktu dengung yang berlaku, seharusnya waktu dengung yang optimal adalah 1,5 detik, sedangkan pada kondisi eksisting waktu dengung hanya 1,02 detik. Waktu dengung sebesar 1,02 ini tidak memenuhi standart baik bagi fungsi pidato maupun paduan suara. Waktu dengung yang terlalu pendek akan menyebabkan ruangan mati, sebaliknya waktu dengung yang panjang namun tidak berlebihan akan memberikan suasana hidup pada ruangan (Prasasto, 2007). Waktu dengung yang terlalu pendek ini juga membuat suasana kesakralan gereja yang sangat penting menjadi berkurang/hilang, padahal hal tersebut sangat penting untuk mendukung kesyahduan ibadah gereja. Maka dari itu tujuan penulisan penelitian ini kedepannya akan mencari tahu pemakaian material apa saja yang menyebabkan waktu dengung ruangan menjadi sangat minim dan memberikan beberapa alternatif material untuk mencapai waktu dengung yang optimal. Penelitian ini akan dilakukan dengan dua cara yaitu dengan simulasi numerik dengan rumus Sabine dan simulasi digital dengan software Ecotect. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject Gereja Katolik Santo Gabriel Bandung en_US
dc.subject Akustik gereja en_US
dc.subject Waktu dengung en_US
dc.subject Material en_US
dc.title Peranan material pelingkup ruang terhadap optimalisasi waktu dengung ruang ibadah Gereja Santo Gabriel Bandung en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2014420203
dc.identifier.nidn/nidk NIDK8833880018
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account