Relasi arsitektur Majapahit dengan bangunan Keraton Kasepuhan dan Kanoman Cirebon ditinjau dari tata ruang, sosok, dan ornamen

Show simple item record

dc.contributor.advisor Herwindo, Rahadhian Prajudi
dc.contributor.author Muhammad, Thareq
dc.date.accessioned 2019-08-02T10:12:28Z
dc.date.available 2019-08-02T10:12:28Z
dc.date.issued 2018
dc.identifier.other skp37831
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/8530
dc.description 6050 - FTA en_US
dc.description.abstract Majapahit merupakan kerajaan yang memiliki daerah kekuasaan mencakup Nusantara. Majapahit memiliki kepercayaan Hindu-Buddha dan dari segi arsitektur telah memberikan pengaruh terhadap perkembangan arsitektur di Indonesia terutama pulau Jawa yang menjadi pusat kerajaan Majapahit saat itu. Peninggalan berupa artefak maupun sisa reruntuhan situs Majapahit seperti situs Candi dan situs Keraton dapat dipelajari untuk mengenali karakteristik arsitekturnya. Sesudah runtuhnya Majapahit, kota-kota pesisir yang bercorak Islam, mulai berkembang dengan pesat, seperti Cirebon. Cirebon merupakan daerah dimana Islam pertama kali berkembang dan Cirebon sendiri memiliki beberapa Keraton yang masih utuh dan kondisinya terjaga dengan baik. Keraton di Cirebon terutama Keraton Kasepuhan dan Kanoman, memiliki keistimewaan dibandingkan keraton lain di pulau Jawa yaitu didirikan pada masa era transisi Hindu-Buddha menuju Islam. Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui seperti apa relasi Majapahit yang memiliki kepercayaan Hindu-Buddha dengan Keraton Kasepuhan dan Kanoman yang diduga memiliki unsur-unsur Majapahit dalam arsitekturnya terutama pada tatanan ruang, sosok, dan ornamen yang digunakan pada kedua keraton. Metode yang digunakan pada studi ini adalah metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, data diperoleh dari studi literatur, pengamatan langsung ke lapangan, serta dari wawancara terhadap pengurus/abdi Keraton. Peneliti membandingkan tatanan ruang, sosok, dan ornamen yang terdapat pada Majapahit dengan Keraton Kasepuhan dan Kanoman dalam perkembangan suatu era terhadap teori dan data yang digunakan untuk mencari tahu relasinya terhadap perkembangan di keraton Kasepuhan dan Kanoman. Hasil analisis disajikan dalam tabel dengan deskripsi berupa penjelasan hal-hal tertentu yang dianggap memiliki relasi dengan Majapahit. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa arsitektur Keraton Kasepuhan dan Kanoman memang benar memiliki relasi dengan Majapahit dalam tata ruang, sosok, dan ornamennya. Penelitian ini dibatasi hanya kepada ada atau tidaknya unsur-unsur Majapahit yang menggambarkan relasi antara Majapahit dengan Keraton Kasepuhan dan Kanoman Cirebon, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai tafsir makna pada sosok dan ornamen serta perbandingan ukuran dan proporsi atribut Majapahit dengan Keraton Kasepuhan dan Kanoman. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject Majapahit en_US
dc.subject Keraton en_US
dc.subject Kasepuhan en_US
dc.subject Kanoman en_US
dc.subject Cirebon en_US
dc.title Relasi arsitektur Majapahit dengan bangunan Keraton Kasepuhan dan Kanoman Cirebon ditinjau dari tata ruang, sosok, dan ornamen en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2014420153
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0412107301
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account