Abstract:
Majapahit merupakan kerajaan yang memiliki daerah kekuasaan mencakup
Nusantara. Majapahit memiliki kepercayaan Hindu-Buddha dan dari segi arsitektur telah
memberikan pengaruh terhadap perkembangan arsitektur di Indonesia terutama pulau
Jawa yang menjadi pusat kerajaan Majapahit saat itu. Peninggalan berupa artefak maupun
sisa reruntuhan situs Majapahit seperti situs Candi dan situs Keraton dapat dipelajari
untuk mengenali karakteristik arsitekturnya.
Sesudah runtuhnya Majapahit, kota-kota pesisir yang bercorak Islam, mulai
berkembang dengan pesat, seperti Cirebon. Cirebon merupakan daerah dimana Islam
pertama kali berkembang dan Cirebon sendiri memiliki beberapa Keraton yang masih
utuh dan kondisinya terjaga dengan baik. Keraton di Cirebon terutama Keraton
Kasepuhan dan Kanoman, memiliki keistimewaan dibandingkan keraton lain di pulau
Jawa yaitu didirikan pada masa era transisi Hindu-Buddha menuju Islam.
Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui seperti apa relasi Majapahit yang
memiliki kepercayaan Hindu-Buddha dengan Keraton Kasepuhan dan Kanoman yang
diduga memiliki unsur-unsur Majapahit dalam arsitekturnya terutama pada tatanan ruang,
sosok, dan ornamen yang digunakan pada kedua keraton.
Metode yang digunakan pada studi ini adalah metode kualitatif dengan jenis
penelitian deskriptif, data diperoleh dari studi literatur, pengamatan langsung ke
lapangan, serta dari wawancara terhadap pengurus/abdi Keraton. Peneliti
membandingkan tatanan ruang, sosok, dan ornamen yang terdapat pada Majapahit dengan
Keraton Kasepuhan dan Kanoman dalam perkembangan suatu era terhadap teori dan data
yang digunakan untuk mencari tahu relasinya terhadap perkembangan di keraton
Kasepuhan dan Kanoman.
Hasil analisis disajikan dalam tabel dengan deskripsi berupa penjelasan hal-hal
tertentu yang dianggap memiliki relasi dengan Majapahit. Dari hasil analisis dapat
disimpulkan bahwa arsitektur Keraton Kasepuhan dan Kanoman memang benar memiliki
relasi dengan Majapahit dalam tata ruang, sosok, dan ornamennya. Penelitian ini dibatasi
hanya kepada ada atau tidaknya unsur-unsur Majapahit yang menggambarkan relasi
antara Majapahit dengan Keraton Kasepuhan dan Kanoman Cirebon, sehingga diperlukan
penelitian lebih lanjut mengenai tafsir makna pada sosok dan ornamen serta perbandingan
ukuran dan proporsi atribut Majapahit dengan Keraton Kasepuhan dan Kanoman.