Abstract:
Kampung Mandalangan yang merupakan kampung kota yang dimiliki oleh Keraton Kasepuhan
Cirebon. Kampung ini yang sudah berkembang yang tadinya kampung yang dikhususkan untuk kerabat
keraton, akan tetapi sekarang sudah bergabung dengan masyarakat biasa. Kampung ini memiliki akses
atau konektivitas antara keraton dengan kampung. Kampung Mandalangan saat ini sangat padat
dibandingan sebelumnya, diakibatkan pesatnya pertumbuhan penduduk. Perkampungan Mandalangan
dibawahi dari struktur organisasi yang terdiri dari 9 RT yang dibawahi oleh 1 RW. Kampung
Mandalangan sampai sekarang masih memiliki sebuah konektivitas dengan Keraton Kasepuhan
walaupun kampung sudah tidak dihuni sepenuhnya oleh para kerabat keraton atau abdi dalem.
Memungkinkan adanya peranan Kampung Mandalangan terhadap Keraton Kasepuhan, karena masih
adanya masyarakat kerabat keraton yang masih tinggal di kampung tersebut. Terdapat rumah – rumah
tua yang dibangun pada masa penjajahan dan hingga sekarang masih banyak yang dihuni oleh
keturunan – keturunannya. Wilayah Kampung Mandalangan yang dibatasi dengan dinding batau atau
disebut kuta kosod yang dijadikan sebagai pembatas kampung. Namun seiring berjalannya waktu kuta
kosod itu mulai berkurang dan mengalami kerusakan. Kampung Mandalangan menjadi sebuah objek
yang menarik untuk di teliti karena kampung keraton yang masih bertahan hinggal saat ini dan sudah
tercamput dengan masyarakat biasa.
Tujuan studi ini adalah untuk menceritakan perubahan setting fisik pada Kampung Mandalangan
terhadap aktivittas sehari – hari atau hari khusus yang terjadi. Mendapatkan adanya konektivitas antara
kampung dengan keraton.
Metode yang digunakan adalah deskriptif, data diperoleh dari pengamatan langsung dan studi
literatur, serta wawancara terhadap penghuni kampung Mandalangan. Dari data yang di peroleh
diklasifikasikan menurut studi literatur yang dianggap penting. Dari klasifikasi tersebut diperoleh
beberapa titik lokasi untuk dianalisa. Analisa diawali dalam bentuk deskripsi setting fisik dan aktivitas
sehari – hari dan hari khusus. Setelah itu dianalisa berdasarkan perubahan setting fisik yang terjadi.
Diperoleh kesimpulan bahwa setting fisik dapat berubah karena adanya keperluan penunjang untuk
aktivitas dan munculnya aktivitas yang terjadi diperngaruhi juga oleh setting fisik elemen fixed.