Abstract:
Industri Kreatif di Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan, angka pertumbuhan industri kreatif di Indonesia mencapai 7%. Perkembangan industri kreatif yang terus mengalami peningkatan, menjadi peluang bagi Sanggar Kania yang telah beroperasi sejak tahun 1965 dalam produksi kanvas dan pigura untuk membuat hubungan yang lebih maksimal dengan konsumen, permasalahan yang dihadapi Sanggar Kania yaitu memiliki proses analisis kredit yang lama, sehingga konsumen dibuat menunggu saat proses penjualan kredit.
Untuk mencapai tujuan penelitian, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dimana lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Teknik analisis yang digunakan adalah Business Challenge Bundle, Porter 5 Forces, Analisis SWOT, Analisis IFAS & EFAS, Grand Strategic Matrix, Strategic Business Objective dan Business Process Modelling Notation. Business Challenge Bundle digunakan untuk mendapatkan gambaran besar di perusahaan, Porter 5 Forces digunakan untuk menggambarkan kondisi external perusahaan dan membandingkan dengan internal dari perusahaan, Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan, Analisis IFAS dan EFAS digunakan sebagai pengolah faktor-faktor strategis pada lingkungan internal dan eksternal dengan memberikan pembobotan dan rating pada setiap faktor strategis, Grand Strategy Matrix digunakan sebagai alat untuk membantu penetuan strategi perusahaan, Strategic business objectives digunakan sebagai rumusan strategi perusahaan berbasis sistem informasi, Business Process Modeling Notation digunakan untuk menggambarkan rancangan sistem pendukung keputusan.
Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka kebutuhan Sanggar Kania adalah sistem pendukung keputusan yang mampu mengelola fungsi keuangan pada perusahaan khususnya dalam mengelola penjualan kredit. Dengan adanya sistem ini maka perusahaan menjadi lebih cepat dalam proses otomatisasi penilaian kredit.