Abstract:
Pertumbuhan Perindustrian sepatu dan sandal di Negara Indonesia kian tahun
semakin meningkat yang diperkirakan akan mengalami pertumbuhan sebesar 3.5%
pada awal tahun 2018 ( industribisnis.com). Khususnya di Jawa Barat tepatnya di
Kota Bandung yang terkenal dengan produksi sepatu sejak awal 1920 dan memiliki
unit usaha produksi sepatu yang terus bertambah tiap tahunnya hingga pada tahun
1978 pemerintah bekerja sama dengan (LPPPS) dalam rangka mengembangkan
sentra sepatu di cibaduyut, Bandung. Perusahaan YY merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang produksi sepatu dan sandal untuk wanita sejak tahun 1997.
Selama ini perusahaan YY bekerja sama dengan beberapa perusahaan besar seperti
perusahaan X dan W dengan memakloonkan sepatu dan sandal untuk kedua
perusahaan tersebut. Selain memakloonkan, perusahaan YY juga menjual sepatu dan
sandal dengan merek sendiri yaitu merek A, B, dan C.
Selama ini perusahaan YY menjalankan bisnis hanya sesuai
kebutuhan saja tanpa memikirkan perencanaan strategi pemasaran yang matang
sehingga mengakibatkan penjualan merek sepatu buatan perusahaan YY selalu jauh
dibawah perusahaan X dan W meskipun sepatu yang dijual oleh perusahaan X dan W
adalah sepatu yang diproduksi oleh perusahaan YY. Kondisi lingkungan bisnis yang
terus berubah serta persaingan yang semakin ketat menyebabkan pelaku usaha harus
memiliki strategi bisnis yang tepat untuk mempertahankan eksistensinya. Maka dari
itu, penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan alternatif strategi pemasaran pada
perusahaan YY. Perumusan alternative strategi dilakukan dengan menganalisis
SWOT, matriks IFE, matriks EFE, dan porter’s five forces. Pengumpulan data
digunakan dengan cara observasi, studi literature, wawancara kepada 2 supplier
besar dan 4 supplier kecil, dan membagikan kuesioner ke 110 wanita yang pernah
menggunakan produk perusahaan YY.
Hasil penelitian menunjukan bahwa produk yang dibuat oleh
perusahaan YY dapat bersaing dari segi kualitas dan harga namun peminat produk
perusahaan YY masih sedikit yang dikarenakan perusahaan YY banyak memasarkan
produknya secara B2B. Oleh karena itu perusahaan YY harus menggunakan strategi
Turnaround Weakness Opportunities untuk memperbaiki sistem manajemen yang
ada dan melakukan promosi yang tepat namun efektif untuk lebih menarik minat dari
konsumen untuk produk perusahaan YY. Selain itu, perusahaan YY juga harus
mencoba untuk mengubah pengelolaan perusahaan dari cara manajemen keluarga
menjadi manajemen yang lebih professional dan terstruktur.