Hubungan motivasi kerja dengan kualitas pelayanan di Indomaret Point Ciumbuleuit Bandung

Abstract

Keberlangsungan bisnis perusahaan tidak lepas dari peran karyawan-karyawannya. Dalam hal ini, bukan berarti perusahaan mengeksploitasi karyawan. Bahkan peran pimpinan perusahaan dalam menentukan kebijakan dan pemegang kendali perusahaan sangat penting. Oleh karena itu, sejauh mana perusahaan dapat bertahan dan mengeksiskan diri, bukan hanya ditentukan oleh pimpinan perusahaan. Sebetulnya semua itu berkenaan dengan peran karyawan. Dalam penelitian ini, peneliti meneliti motivasi kerja dan kualitas pelayanan karyawan di Indomaret Point Ciumbuleuit Bandung. Peneliti ingin mengetahui tingkat motivasi kerja karyawan, tingkat kualitas pelayanan, dan hubungan motivasi kerja dengan kualitas pelayanan di Indomaret Point Ciumbulueit Bandung. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dan jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatoris karena peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan dari variabel satu dengan variabel lainnya. Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara peneliti memberikan kuesioner kepada sampel yang ingin diteliti dan dalam hal ini yang menjadi sampel adalah karyawan Indomaret Point Ciumbuleuit Bandung serta konsumen mahasiswa UNPAR Bandung. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka didapatkan hasil tingkat motivasi kerja karyawan sebesar 0,43 dan berada dalam

kategori cukup tinggi, sedangkan untuk tingkat kualitas pelayanan karyawan didapat nilai sebesar 3,83 dan berada dalam kategori tinggi. Korelasi antara kepuasan kerja dengan motivasi pun terbilang kuat dengan didapatnya nilai korelasi sebesar 0,709. Dari hasil penelitian, penulis memberikan saran kepada perusahaan agar perusahaan menyeimbangkan kemampuan karyawan dengan waktu dan beban kerja, pelatihan yang rutin dan berkala, persiapan serta perlakuan yang lebih, seperti memberikan keset kaki banyak dan tebal, khusus saat keadaan hujan/becek, pengadaan televisi di ruang istirahat karyawan serta pemisahan antara gudang dan ruang istirahat karyawan, memberikan tambahan insentif berupa uang sembako tiap bulannya juga paket liburan ke sebuah tempat dan waktu yang sudah ditentukan oleh pimpinan perusahaan kepada karyawan produktif (yang memberikan kenaikan penjualan), serta yang terakhir, menerapkan gaya kepemimpinan demokratis.