Abstract:
Pabrik Teh Malabar PTPN VIII adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan dengan mengelola komoditi utama Teh. Dalam kegiatan produksinya, perusahaan selalu berusaha untuk menghasilkan teh yang berkualitas dan dapat diterima oleh pasar. Akan tetapi pada kenyataannya, selama proses masih ada hasil produksi yang tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan dan termasuk dalam kategori cacat produksi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pengendalian kualitas menggunakan alat bantu statistik dalam upaya meminimalisir kecacatan produk. Alat bantu yang digunakan penulis adalah flowchart, pareto diagram dan cause and effect diagram. Flowchart adalah alat untuk memberikan gambaran mengenai urutan langkah-langkah dalam suatu proses produksi. Pareto diagram adalah alat untuk mengetahui jenis kecacatan yang paling sering terjadi dan langkah selanjutnya adalah mencari faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya kecacatan produk dengan menggunakan cause and effect diagram untuk kemudian disusun menjadi sebuah prioritas perbaikan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process.
Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif dengan tujuan mengumpulkan data untuk memperoleh gambaran mengenai objek yang diteliti. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode applied research untuk mencari solusi mengenai masalah yang ada di dalam perusahaan. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan penulis adalah wawancara, observasi, data tertulis, kuesioner dan focus group discussion.
Berdasarkan pareto diagram, jenis kecacatan yang paling sering terjadi pada perusahaan didominasi oleh jenis kecacatan density (34,80%) dan jenis kecacatan smokey (26,93%). Dari analisis cause and effect diagram, dapat diketahui faktor penyebab terjadinya jenis kecacatan density dimana berasal dari material, method, machine, dan manpower. Untuk penyebab jenis kecacatan smokey, berasal dari machine, material, dan manpower. Berdasarkan metode Analytic Hierarchy Process (AHP), urutan prioritas perbaikan pada jenis kecacatan density yang paling mempengaruhi penyebab jenis kecacatan density adalah pucuk daun teh rusak dan kasar (22,1%), pengambilan corong yang hapa (17,2%), dan pengisian pucuk ke mesin withering trough lebih dari 1.300 kg pucuk (14%). Adapun urutan prioritas perbaikan pada jenis kecacatan smokey didominasi oleh kebocoran mesin pengeringan (51,4%).
Dengan begitu, penulis memberikan saran kepada perusahaan agar menambah armada transportasi, menetapkan jadwal maksimal keterlambatan, mengoptimalkan Standar Operating Procedures (SOP), menempatkan identitas status pada mesin tertentu dan melakukan setup mesin secara rutin.