Abstract:
Saat ini banyak pebisnis yang memasuki industri kafe, terutama dalam 5 tahun
terakhir. Oleh karena itu, harga merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi
keberlangsungan suatu bisnis makanan, mengingat banyaknya produk subtitusi dari bisnis
makanan ini. Untuk mengeluarkan harga jual yang rendah, perusahaan perlu melakukan
efisiensi biaya terutama dalam biaya bahan bakunya. Penelitian ini bertujuan untuk mencari
alternatif bagaimana efisiensi yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan laba perusahaan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang menggambarkan
karakteristik suatu objek serta studi kasus yang menggali dan menganalisis secara mendalam
mengenai segala hal terkait kasus yang diteliti dan juga metode komparatif yang
membandingkan keadaan satu variabel atau lebih pada dua waktu yang berbeda.
Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan penelitian lapangan melalui wawancara,
observasi, dan dokumen perusahaan dari objek penelitian, yaitu Kafe K yang berlokasi di
Bandung.
Berdasarkan hasil penelitian, Harga Pokok Penjualan di kafe K mengalami
peningkatan dari bulan September hingga bulan Desember. Proporsi Harga Pokok Penjualan
meningkat dari bulan September sebesar 25.25% menjadi 36.23% pada bulan Desember.
Padahal pendapatan Kafe K dari bulan September ke bulan Desember mengalami penurunan.
Sehingga penulis mencari alternatif efisiensi yang dapat dilakukan pada Kafe K, yaitu
dengan mencari alternatif supplier bahan baku dengan harga yang lebih murah namun
kualitasnya sama atau bahkan lebih baik, serta melakukan upaya perbaikan sistem informasi
manajemen pembelian untuk mengoptimalkan kegiatan efisiensi yang dilakukan. Penulis
melakukan efisiensi pada tiga menu makanan yang paling berkontribusi terhadap penjualan
Kafe K. Kegiatan efisiensi yang dilakukan ini akan berpengaruh juga terhadap penurunan
Harga Pokok Penjualan pada menu-menu lainnya. Kafe K diharapkan akan terus melakukan
kegiatan efisiensi dan melakukan penyempurnaan sistem informasi pembelian dalam
perusahaan agar kegiatan operasional berjalaan lebih optimal.
