Abstract:
Persaingan cafe di kota Bandung menjadi sangat ketat seiring berjalannya
waktu. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya cafe yang berdiri di kota Bandung.
Pengunjung cafe tidak lagi hanya menikmati makanan atau minuman yang disediakan
oleh suatu cafe, namun juga melakukan hal-hal lain seperti untuk update di sosial
media, mengerjakan tugas, meeting, dan lain-lain. Maka dari itu, untuk tetap bisa
bersaing dengan persaingan yang ada, suatu cafe harus memiliki keunggulan dan harus
bisa mempertahankan keunggulan tersebut agar memiliki positioning yang tepat.
Penelitian ini menganalisis positioning dari cafe-cafe yang berada pada sekitar Jalan
Progo Bandung.
Bukan hanya barang yang dijual dalam bisnis cafe, namun juga pelayanan.
Cafe yang baik adalah cafe yang bisa menjual barang dan jasanya dengan baik. Dalam
penelitian ini, kualitas pelayanan dari suatu cafe merupakan aspek yang dinilai oleh
para responden untuk melihat positioning dari empat cafe yang diteliti, sehingga para
pelaku bisnis dapat mengetahui cafe apa yang dipersepsikan paling baik menurut
responden, dan bisa melihat apakah suatu cafe sudah bisa memposisikan dirinya
dengan baik atau belum.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus desktiptif
eksploratif. Kombinasi pendekatan eksploratif dan deksriptif dimaksudkan untuk
saling menunjang, dimana pendekatan eksploratori dipakai untuk melakukan riset
deskriptif. Teknik sampling yang digunakan adalah judgement sampling, dan analisis
yang dilakukan yaitu menggunakan analisis deskriptif, multidimensional scaling
(MDS), dan perceptual map. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan wawancara
dan penyebaran angket untuk menililai perspsi responden mengenai kualitas pelayanan
cafe yang diteliti.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan persepsi mengenai kinerja kualitas
pelayanan cafe dan posisi dari setiap cafe dalam benak responden. Berdasarkan hasil
analisis MDS juga ditemukan peluang-peluang yang dapat dimasuki oleh cafe baru.
Selain itu, ditemukan juga lima aspek yang dinilai paling penting oleh responden,
diantaranya adalah cleanliness, responsiveness, empathy, atmosphere, dan reliability.
Sehingga para pelaku bisnis bisa mengembangkan cafe yang sudah ada maupun cafe
yang akan didirikan berdasarkan tingkat kepentingan responden.