Abstract:
Dalam menjalankan kegiatan usaha, perusahaan membutuhkan berbagai sumber
daya, seperti modal, material dan mesin. Perusahaan juga membutuhkan sumber daya
manusia, yaitu para karyawan. Karyawan merupakan sumber daya yang penting bagi
perusahaan, karena memiliki akal, bakat, tenaga, keinginan, pengetahuan, perasaan, dan
kreatifitas yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan.
Masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu masalah
SDM yang sangat penting untuk diperhatikan perusahaan. Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) perlu dibangun dan difungsikan secara efektif
untuk menghindarkan SDM perusahaan dari berbagai risiko yang mengancam
keselamatan dan kesehatan kerja, baik bencana, kecelakaan kerja, maupun penyakit yang
timbul di lingkungan kerja. Selain itu, SMK3 juga mendukung tercapainya kinerja
karyawan, sebagaimana hasil penelitian empirik, diantaranya Arithalia dan Kucoro
(2012).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui SMK3, sikap karyawan terhadap
Program K3, dan sikap atasan terhadap Program K3 di PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.
Cabang Purbaleunyi. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi, observasi pada
Gerbang Tol Pasir Koja dan Pasteur, serta wawancara kepada Pemungut Tol dan Kepala
Shift.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa SMK3 di PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.
diterapkan dengan membuat kebijakan, tujuan, dan struktur tata kelola K3 yang
pengelolaannya difokuskan untuk mencapai sasaran zero accident. Kinerja K3 tergolong
tinggi yang diindikasikan dari penerimaan Zero Accident Award, namun kinerja ini belum
dapat dicapai oleh Cabang Purbaleunyi. Kinerja SMK3 juga tergolong tinggi yang
diindikasikan dari penerimaan sertifikasi OHSAS 18001:2007 yang terintegrasi dengan
ISO 9001, dan hasil audit SMK3 dengan rata-rata pencapaian baik. Karyawan dan atasan
bersikap positif terhadap Program K3, namun masih memerlukan training K3 yang lebih
spesifik sesuai bidang pekerjaan.