Abstract:
Makanan ringan dan oleh-oleh kian menjadi daya tarik lebih para wisatawan yang berwisata ke kota Bandung. Fenomena ini terlihat dari banyaknya perusahaan dan toko kue yang tersebar di wilayah kota Bandung dan jumlahnya pun semakin bertambah dari tahun ke tahun. Perusahaan kue kecil kesulitan dalam bersaing dan mengembangkan usahanya di kota Bandung. Hal ini karena sudah banyak perusahaan makanan ringan dan oleh-oleh yang sudah besar dan terkenal hingga ke luar kota. Kondisi ini menyebabkan perusahaan kecil kesulitan dalam mendapatkan konsumen. Perusahaan kecil perlu terus berinovasi, beradaptasi dan berkembang sesuai dengan selera konsumen yang kian semakin kompleks. Perusahaan CTL merupakan salah satu perusahaan yang menjual oleh-oleh khas di kota Bandung. Produk andalan perusahaan CTL adalah kue sagon spesial dan kue coklat kacang. Dalam rangka memenangkan persaingan dengan perusahaan besar, perusahaan CTL perlu menerapkan target costing agar biaya produk dapat diturunkan. Penurunan biaya produk dapat meningkatkan target profit perusahaan dan menurunkan target price sehingga perusahaan CTL dapat merebut konsumen dari perusahaan pesaing yang setara dan besar di kota Bandung.
Perusahaan CTL harus dapat mengendalikan biaya atas produk yang dihasilkan, hal ini dikarenakan konsumen menginginkan produk yang lebih murah namun dengan kualitas dan rasa yang optimal. Dengan target costing, perusahaan dapat menggunakan usaha-usaha yang dapat menurunkan biaya produk. Usaha-usaha tersebut adalah value engineering (product design). Target costing menggunakan angka yang diperoleh melalui metode perhitungan Activity Based Costing, dengan metode ini perusahaan akan memperoleh angka biaya produk yang lebih tepat dan relevan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data primer serta data sekunder. Data primer diperoleh melalui studi lapangan dengan melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, dapat disimpulkan bahwa selama ini Perusahaan CTL belum pernah menerapkan target costing dan menggunakan Activity Based Costing dalam menghitung biaya produk. Peneliti mencoba menghitung biaya produk perusahaan CTL menggunakan ABC system dan menemukan bahwa harga pokok produk perusahaan CTL mengalami kelebihan pembebanan untuk kue coklat kacang dan kue sagon special kemasan 500 gram. Target cost kemasan kue coklat kacang dan kue sagon special kemasan 500 gram masing-masing sebesar Rp.24.800 dan Rp.35.800, sedangkan harga pokok aktual menggunakan metode ABC masing-masing sebesar Rp.26.595 dan Rp.35.944. Setelah melakukan usaha-usaha penurunan biaya dengan mencoba mengganti supplier bahan langsung, mengubah formula resep, dan mempercepat proses produksi, harga pokok produk perusahaan untuk kedua produk tersebut dapat mencapai target cost dan bahkan lebih rendah dari target cost. Harga pokok produk aktual yang baru untuk kue sagon spesial kemasan 500 gram menjadi Rp.24.256 dan untuk kue coklat kacang kemasan 500 gram menjadi Rp.33.112.