Abstract:
Persamaan minat dan hobi dapat menjadikan sebuah komunitas terbentuk. Sama halnya seperti yang terjadi di Tiger Association Bandung (TAB) yang dideklarasikan pada tahun 1994. Kesukaannya pada motor Honda Tiger disalurkan melalui beberapa kegiatan seperti touring ke beberapa tempat. Organisasi ini dideklarasikan tahun 1994 dan melakukan beberapa kegiatan yang dimana Honda Tiger sebagai perantaranya. Setelah beberapa tahun, Tiger Association Bandung berkembang menjadi suatu komunitas yang besar yang dimana menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi anggotanya. Untuk menjadi anggota dari TAB, harus memiliki motor Honda Tiger, dengan demikian dapat eksis di dalam organisasi itu sendiri, dapat dilihat bahwa terdapat suatu kesempatan untuk Honda Tiger dalam mempertahankan eksistensinya di pasar otomotif.
Penelitian ini mengarah pada mendeskripsi pola tingkah laku dari anggota TAB terhadap organisasi itu sendiri maupun pada merek Honda Tiger, selanjutnya, mencari pengaruh Komunitas Merek terhadap Loyalitas Merek diantara anggota TAB. Model penelitian dikembangkan berdasarkan dasar penelitian kepustakaan, teori-teori yang ada dan penelitian terdahulu.
Data dikumpulkan setelah disebarkan kepada 100 orang responden anggota TAB. Data diolah menggunakan pendekatan quantitative untuk menggambarkan pengaruh antara dua variable. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara Komunitas Merek terhadap Loyalitas Merek sebesar 48,8%. Nilai yang paling tinggi terdapat pada dimensi kognitif dalam variabel Loyalitas Merek, dan nilai paling rendah terdapat pada dimensi ritual dalam variable Komunitas Merek.
Saran kepada komunitas TAB untuk menjalin hubungan baik dengan perusahaan Motor Honda. Saran kepada perusahaan Motor Honda untuk memberikan perhatian lebih kepada komunitas-komunitas motor Honda.