dc.description.abstract |
Karet alam merupakan salah satu komoditas penting di Indonesia, dimana Indonesia merupakan produsen kedua terbesar di dunia setelah Thailand. Meskipun demikian, terdapat beberapa asumsi bahwa karet sintetis merupakan barang substitusi atau barang komplementer dari karet alam. Karet sintetis dikatakan barang substitusi dari karet alam karena berdasarkan beberapa penelitian, apabila karet alam mengalami peningkatan harga maka akan tergantikan oleh karet sintetis yang harganya lebih murah. Meskipun demikian, karet alam dikatakan komplemen dengan karet sintetis karena berdasarkan beberapa penelitian karet alam dan karet sintetis dapat dicampurkan untuk menghasilkan suatu barang tertentu. Sampai saat ini, Indonesia belum bisa menghasilkan barang jadi hasil olahan karet alam dan karet sintetis karena belum bisa memproduksi karet sintetis.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuadrat terkecil. Metode kuadrat terkecil digunakan dalam penelitian ini karena dengan asumsi-asumsinya menghasilkan estimator yang tidak bias dengan variabel minimum. Sumber data yang dibutuhkan didapat dari laman Badan Pusat Statistik, FRED Graph Observation dan International Financial Statistic.
Hasil empiris menunjukkan adanya katerkaitan antara harga karet sintetis terhadap ekspor karet alam. Harga karet sintetis berpengaruh negatif terhadap ekspor karet alam yang memberikan implikasi bahwa karet alam dan karet sintetis bukan merupakan barang substitusi melainkan barang komplementer. Hal ini dibuktikan bahwa dengan kenaikan harga karet sintetis diikuti juga oleh penurunan ekspor karet alam. Maka, kebijakan ekspor karet alam dan karet sintetis menjadi sangat penting. |
en_US |