Konsep permukiman Desa Adat Julah sebagai Desa Bali Aga ditinjau pada aspek upacara, kepercayaan, dan rutinitas sehari-hari

Show simple item record

dc.contributor.advisor Dwisusanto, Johannes Basuki
dc.contributor.advisor Pujianto, Franseno
dc.contributor.author Berata, Dewa Nyoman Angga Arsika
dc.date.accessioned 2018-06-29T01:12:24Z
dc.date.available 2018-06-29T01:12:24Z
dc.date.issued 2017
dc.identifier.other skp36010
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/6308
dc.description 5941 - FTA en_US
dc.description.abstract Desa Bali Aga merupakan bentuk permukiman tua yang ada di Bali. Keberadaan Desa Bali Aga masih dapat dilihat hingga saat ini, salah satunya Desa Adat Julah. Desa Adat Julah terletak di Kabupaten Buleleng dan berjarak kurang lebih 35 km dari pusat kota Singaraja. Sebagai salah satu desa tua yang masih bertahan, Saat ini, tidak banyak peninggalan bangunan tua dengan sistem konstruksi dan material tradisional yang masih bertahan. Beberapa bangunan tua telah dihancurkan akibat faktor usia dan digantikan dengan bangunan modern yang lebih sesuai degan kebutuhan saat ini. Robert Reidfiled (1953) menyatakan bahwa bangunan baru yang dibangungun dalam lingkup arsitektur vernakular secara fisik memanifestasikan dan mengekalkan norma kebudayaan dan seni bangunan yang terakumulasi di dalamnya. Pada hakikatnya juga kebudayaan Bali tergolong tipe ekspresif yang mengedepankan nilai religius dan juga estetika (seni) sebagai nilai dominan, sehingga unsur religi dan seni begitu menonjol dan selalu hadir menyertai unsur-unsur lainnyadalm kehidupan sehari-hari. (Pujaastawa,2014). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui konsep permukiman Desa Adat Julah sebagai Desa Bali Aga yang kini masih bertahan, dilihat dari aspek kebudayaan khususnya aspek kepercayaan, ritual dan rutinitas sehari-harinya sebagai unsur yang dominan dalam masyarakatnya dan bagaimana keterkaitan wujud arsitektur terhadap aktivitas di dalamnya. Penelitian mengenai konsep permukiman Desa Adat Julah ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan melakukan pemetaan elemen fisik desa, wawancara dan observasi terhadap kepercayaan, ritual dan aktivitas sehari masyarakatnya sesuai teori Paul Oliver. Untuk memudahan proses analisa, elemen arsitektur Desa Adat Julah diklasifikasikan dalam wujud tatanan, ruang dan bentuk berdasarkan teori D.K.Ching. Konsep permukiman Desa Adat Julah didapatkan melalui mendeskripsikan keterkaitan tatanan, ruang, dan bentuk terhadap kepercayaan, ritual dan rutinitas sehari-harinya. Berdasarkan hasil penelitian, konsep permukiman Desa Adat Julah dipengaruhi kuat oleh faktor kepercayaan dan ritualnya. Faktor kepercayaan telah menyebabkan adanyanya pembagian zonasi desa berdarkan faktor alam seperti gunung(ulun) dan laut(teben) . Secara ritual dan aktivitas, jalur sirkulasi utama desa dapat dikatakan sebagai “pusat” orientasi desa. konsep penataan pekarangan huniannya terkait dengan konsep catuspatha. Konsep catuspatha ini juga mengahsilkan ruang natah yang terkait dengan proses ritual yang ada. Faktor rutinitas juga telah menyebakab adanya perubahan terhadap bentuk yang ada saat ini. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject Desa Adat Julah en_US
dc.subject kepercayaan en_US
dc.subject ritual dan rutinitas en_US
dc.subject bentuk en_US
dc.subject ruang dan tatanan en_US
dc.subject konsep permukiman en_US
dc.title Konsep permukiman Desa Adat Julah sebagai Desa Bali Aga ditinjau pada aspek upacara, kepercayaan, dan rutinitas sehari-hari en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2013420159
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0428035801
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0408068602
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account