Dampak perabot jalan terhadap terjadinya kesesakan ruang pejalan kaki di Jl. Braga

Show simple item record

dc.contributor.advisor Sunartio, Anindhita N.
dc.contributor.author Lubis, Dahlia
dc.date.accessioned 2018-06-28T07:46:08Z
dc.date.available 2018-06-28T07:46:08Z
dc.date.issued 2017
dc.identifier.other skp36006
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/6303
dc.description 5937 - FTA en_US
dc.description.abstract Jalan adalah jantung sosial masyarakat sebagai ruang publik terbesar per satuan luas di dalam kota. Saat ini Bandung sedang merencanakan program-program untuk menciptakan kota “smart” dan “sustainable”. Rencana tersebut mencakup proyek-proyek revitalisasi ruang jalan di seluruh kota Bandung. Salah satu dari proyek tersebut merupakan jl. Braga pada area kota tua Bandung. Hasil proses revitalisasi yang terus berjalan telah menunjukkan hasil fisik (dalam bentuk perbaikan kualitas koridor jalan) dan secara ketenaran (dalam bentuk jumlah pengunjung). Meskipun demikian, popularitas yang terus berkembang dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi pengunjung karena ruang yang tersedia per orang akan mengecil. Asumsi ini telah dinyatakan sebelumnya oleh Carmona (2003) di mana dia menyatakan bahwa ketidaknyamanan dalam berjalan akan bertambah saat predestrian makin ramah. Dengan antisipasi tersebut sudah lama terungkapkan sebelum proses revitalisasi, penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah ketidaknyamanan berupa overcrowding disebabkan oleh banyaknya orang, atau akibat setting fisik dalam jalan yang kurang mewadahi kegiatan-kegiatan yang berlanngsung di dalamnya. Untuk mengevaluasi setting fisik, penelitian ini akan membahas elemen setting fisik berupa hambatan (obstacle) yang dapat menciptakan gejala penghambatan dalam berkegiatan. Dengan identifikasi hambatan, dapat dipetakan area luas kegiatan efektif tiap hambatan dan mempelihatkan ruang yang diakuisisi tiap hambatan, sehingga didapatkan gambaran luas ruang sirkulasi. Nilai overcrowding kemudian diperkirakan dengan ukuran area per orang dalam bentuk potongan dengan resultan luas ruang sirkulasi yang ditemukan pada tahap sebelumnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata gejala penghambatan memiliki tingkat overcrowding constrained dan congested, yang merupakan kategori ketiga dan keempat paling padat. Kepadatan tersebut terbukti disebabkan oleh keberadaan hambatan pada 6 dari 7 kasus, baik secara langsung maupun dari kegiatan yang dipicunya. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject hambatan en_US
dc.subject penghambatan en_US
dc.subject overcrowding en_US
dc.subject jl. Braga en_US
dc.title Dampak perabot jalan terhadap terjadinya kesesakan ruang pejalan kaki di Jl. Braga en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2013420125
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0428097301
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account