Abstract:
Garam yang dihasilkan oleh petani memiliki kadar NaCl berkisar 94-98% sedangkan untuk garam industri membutuhkan garam dengan kadar NaCl 98.5% atau lebih. Oleh karena itu metode hidroekstraksi ini diperlukan untuk meningkatkan kualitas garam yang dihasilkan oleh petani garam dan dapat meningkatkan perekonomian petani garam serta dapat mengurangi impor garam dari negara tetangga.
Tujuan penelitian ini untuk mengoptimasi pengaruh rasio L/D, rasio campuran ukuran partikel garam, kecepatan pompa dan kualitas garam dari sistim pemurnian garam dengan metode hidroekstraksi secara perkolasi. Penelitian ini dibagi menjadi 3 tahap yaitu tahap persiapan, tahap penelitian utama dan tahap analisis. Pada tahap persiapan dilakukan pembuatan larutan garam jenuh dan pengecilan ukuran garam K1 dan K3 menjadi ukuran - 5+10 dan -40+50 mesh. Rancangan percobaan dibantu dengan Design Expert 7.0.0 metode D-Optimal dengan memvariasikan kecepatan pompa (10-50 rpm), rasio L/D (0,5-2), rasio campuran ukuran garam (60-100%) dan kualitas garam (K1 dan K3). Pada tahap penelitian utama dilakukan permurnian garam sesuai hasil dari optimasi dan dilakukan analisis Ca2+ dan Mg2+ menggunakan metode kompleksometri sedangkan analisis kadar NaCl menggunakan metode argentometri.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa semakin besar rasio L/D dan rasio ukuran campuran garam akan menghasilkan kadar NaCl yang semakin kecil disertai penurunan Ca2+ dan Mg2+ yang semakin kecil juga, sedangkan menghasilkan hasil yang sebaliknya untuk kecepatan pompa yang semakin besar dan kualitas garam yang semakin baik. Dari hasil penelitian untuk garam K1 didapat kadar NaCl tertinggi 97,37% dan penurunan kadar tertinggi Ca2+ dan Mg2+ sebesar 65 % dan 79 %. Dari hasil penelitian untuk garam K3 didapat kadar NaCl tertinggi 95,49% dan penurunan kadar tertinggi Ca2+ dan Mg2+ sebesar 66 % dan 77 %. Berdasarkan hasil penelitian belum mendapatkan titik optimum, akan tetapi didapatkan hasil sebanyak 50 solusi yang mendekati titik optimum.