Abstract:
Penggunaan pewarna sintetis pada makanan yang dikonsumsi secara berlebihan akan berbahaya. Dampak penggunaan pewarna sintetis adalah ruam merah atau gatal pada kulit, sesak nafas, gangguan jantung, hingga peningkatan risiko terkena kanker dan tumor. Berdasarkan dampak yang cukup berbahaya diperlukan alternatif pengganti pewarna sintetis. Pewarna alami merupakan alternatif pengganti penggunaan zat warna sintetis pada makan. Pewarna alami tidak berbahaya dan sangat aman untuk kesehatan. Salah satu contoh pewarna alami adalah antosianin. Antosianin merupakan pigmen berwarna merah, ungu, dan biru yang banyak terdapat pada tanaman. Contoh tanaman yang mengandung antosianin adalah tanaman rosella, stroberi, dan anggur merah. Rosella tumbuh subur pada daerah yang beriklim hangat atau tropis, sehingga rosella banyak dijumpai dan dibudidayakan di Indonesia terutama Pulau Jawa. Pemanfaatan rosella sebagai sumber antosianin yang dapat menggantikan pewarna sintetis didukung dengan beberapa alasan yaitu kandungan antosianin pada rosella cukup banyak, antosianin yang larut dalam air, dan rosella memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan. Untuk memperoleh ekstraksi antosianin yang maksimal dari rosella maka diperlukan data kinetika ekstraksi karena laju ekstraksi menentukan kadar antosianin yang diperoleh.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh temperatur dan variasi masukan umpan terhadap kinetika ekstraksi antosianin dengan menggunakan model-model persamaan kinetika. Antosianin didapat dengan menggunakan proses ekstraksi padat-cair pada bunga rosella dengan menggunakan campuran etanol dan air sebagai pelarutnya (50%) yang diasamkan dengan asam sitrat ( 98:2). Proses ekstraksi diatur pada suhu 30oC, 45oC, dan 60oC dengan F:S 1:10, 1:30, dan 1:10. Kadar antosianin ditentukan dengan cara mengukur kadar antosianin total dengan metode pH differentiation dan absorbansi antosianin pada pH 1 dan pH 4,5.
Hasil percobaan dan analisis menunjukkan bahwa model yang tepat untuk memperoleh data konstanta kinetika ekstraksi antosianin menggunakan model Spiro & Jago dengan nilai R2 = 0.9. Konstanta kinetika ekstraksi tertinggi setiap variasi umpan terdapat pada temperature 60oC yaitu sebesar 0.02495 (1:50), 0.02210 (1:30), 0.2095 (1:10).