Abstract:
Ekonomi kreatif menuntut perusahaan untuk selalu kreatif dan berkembang terus tanpa henti. Perusahaan memerlukan inovasi agar dapat bertahan diantara perubahan trend pasar yang terus berkembang. Inovasi dilakukan dengan cara produksi atau dengan membuatnya menjadi nyata. Produksi adalah kegiatan mengubah input menjadi output, artinya inovasi menghasilkan output. Output merupakan salah satu dari lima elemen – elemen indikator kinerja yang menunjukkan tingkat pencapaian sasaran dan tujuan perusahaan. Maka inovasi dapat dikatakan merupakan indikator yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Pengaruh tersebut tergantung dari kemampuan perusahaan dalam berinovasi atau disebut kapabilitas inovasi.
Kapabilitas dapat diartikan sebagai kapasitas perusahaan untuk menggunakan sumber daya yang diintegrasikan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Kapabilitas inovasi memiliki tujuh dimensi yaitu Leadership, Structures, Work Well-Being, Know-How, Regeneration, External Knowledge, Employee Activity. Sedangkan Performance adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi yang tertuang dalam perencanaan strategi suatu organisasi. Performance memiliki 5 dimensi yaitu Input, Output, Outcomes, Benefit, Impact.
Bandung Indah Plaza dan Balubur Town Square diambil sebagai populasi karena terdapat banyak pelaku industri busana muslim dengan total populasi sebanyak 132 buah. Dengan jumlah populasi 132 buah, maka sampel yang digunakan sekitar 99 buah, penulis menetapkan sampel yang digunakan adalah 100 buah. Metode yang digunakan dalam penilitan ini adalah regresi linier karena untuk mengetahui besarnya pengaruh kapabilitas inovasi terhadap performance.
Hasil kapabilitas inovasi industri busana muslim yang ada di Bandung Indah Plaza dan Balubur Town Square berdasarkan tujuh dimensi yang diukur berada di kategori tinggi dengan skor sebesar 3.96 dan hasil performance berdasarkan lima dimensi yang diukur berada di kategori tinggi dengan skor sebesar 3.97. Ini berarti kemampuan para pelaku usaha dalam berinovasi dan kinerja atau performance pada umumnya sudah maksimal. Lalu, untuk pengaruh kapabilitas inovasi terhadap performance yaitu sebesar 38,1%
Dari hasil analisis masing-masing dimensi variabel, diperlukan beberapa perbaikan. Diantaranya, perbaikan pada dimensi regeneration dan employee activity yaitu dengan belajar lebih dari pengalaman yang penting, menetapkan tingkat toleransi perusahaan, dan memberikan posisi sulit pada karyawan agar lebih kritis. Perbaikan pada dimensi input dan impact yaitu dengan menambah kerjasama dengan banyak supplier dan lebih ramah, membuat pelanggan lebih senang agar semakin banyak pelanggan yang membeli kembali.