Abstract:
Peningkatan permintaan pasar Indonesia akan dog food sampai saat ini belum dapat diimbangi oleh produksi dog food lokal. Produk dog food yang tersedia di pasaran umumnya masih merupakan produk impor. Hal ini mendorong perlunya dilakukan penelitian tentang pembuatan produk dog food kering. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari teknologi pembuatan dog food kering, mengetahui pengaruh jenis daging, jenis tepung, dan komposisi bahan baku dalam pembuatan dog food kering terhadap sifat rheologi adonan, serta mengetahui pengaruh jenis daging, jenis tepung, dan komposisi bahan baku dalam pembuatan dog food kering terhadap karakteristik adonan dan produk akhir dog food kering. Penelitian diawali dengan penentuan jumlah air optimum yang harus ditambahkan pada adonan, kemudian dilakukan pembuatan dog food kering dengan variasi jenis daging, jenis tepung, dan komposisi bahan baku. Selanjutnya, adonan yang terbentuk dan dog food kering yang dihasilkan dianalisis lebih lanjut kadar protein, kadar air, karakteristik rheologi, dan teksturnya. Berdasarkan percobaan penentuan air optimum, diketahui jumlah air optimum untuk adonan dengan tepung beras putih sejumlah 60 ml, 40 ml, dan 20 ml masing-masing untuk adonan dengan rasio daging dan tepung 1:1, 2:1, dan 3:1. Sedangkan untuk adonan dengan tepung beras merah didapatkan jumlah air optimum sejumlah 80 ml, 60 ml, dan 40 ml masing-masing untuk adonan dengan rasio daging dan tepung 1:1, 2:1, dan 3:1. Hasil penelitian menunjukan bahwa peningkatan komposisi daging pada adonan dog food kering akan menyebabkan peningkatan viskositas adonan, kadar protein, serta kekerasan dog food kering. Selain itu, jenis tepung beras merah yang digunakan pada adonan juga menyebabkan peningkatan viskositas adonan dan kekerasan dog food kering. Adonan yang dihasilkan memiliki viskositas sebesar 8.000-20.000 cP. Dog food kering hasil percobaan memiliki kadar air sebesar 4%-6%, kadar protein 20%-60%, dan kekerasan dengan rentang 2.000 gLoad-5.000 gLoad.