Abstract:
Rumput laut merupakan sumber daya alam di indonesia yang masih belum banyak dibudidayakan dengan baik di
tanah air. Salah satu produk olahan rumput laut yang berpontensi dari segi ekonomi adalah tepung karaginan.
Ironisnya, walaupun di tanah indonesia kaya akan sumber daya rumput laut, namun teknologi untuk mengolah
rumput laut menjadi tepung karaginan masih belum berkembang. Hal ini dikarenakan sumber daya manusia di
indonesia tidak mendapatkan pengetahuan yang cukup untuk mengolah rumput laut menjadi tepung karaginan
tersebut. Oleh karena itu, diadakan penelitian mengenai proses pembuatan tepung karaginan ini. Secara garis
besar, penelitian yang dilakukan adalah simulasi kondisi ekstraksi dan optimasi penjadwalan dari proses
pembuatan tepung karagenan. Simulasi kondisi ekstraksi bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi laju alir
umpan dan pelarut, temperatur ekstraksi, waktu ekstraksi, harga Ki, harga Y, dan jumlah tahap terhadap
perolehan yield karagenan yang didapatkan. Sedangkan optimasi penjadwalan bertujuan untuk mengetahui
waktu optimal tanpa adanya waktu idle pada setiap proses pembuatan tepung karagenan dan jumlah produk
yang dihasilkan dari penjadwalan dengan waktu ekstraksi 2 jam dan 4 jam. Hasil dari simulasi ekstraksi
menunjukan bahwa faktor yang mempengaruhi perolehan yield ekstraksi adalah harga K karaginan (DGalactose),
Y (fraksi pelarut), serta jumlah tahap ekstraksi. Lalu dari hasil penjadwalan, dapat disimpulkan
bahwa perbandingan ekstraksi 2 jam akan memberikan jumlah produk yang lebih banyak daripada ekstraksi 4
jam.