Abstract:
Peningkatan penggunaan plastik menimbulkan masalah terhadap lingkungan yang cukup serius. Hal ini dikarenakan polimer sintetis sulit diuraikan oleh alam. Salah satu cara untuk menanganggulanginya adalah dengan penggunaan plastik ramah lingkungan yang dikenal dengan istilah bioplastik. Pati merupakan salah satu polimer alam yang dapat digunakan dalam pembuatan bioplastik, namun pati memiliki sifat mekanik yang buruk sehingga diperlukan bahan tambahan lain seperti serat alami dan plasticizer. Pada penelitian ini gliserol dan sorbitol digunakan sebagai plasticizer sementara serat yang digunakan adalah serat umbi ganyong. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh campuran gliserol, sorbitol, dan serat umbi ganyong terhadap sifat mekanik bioplastik yang dihasilkan. Variabel yang diamati adalah rasio pati : plasticizer: serat, dan ratio gliserol : sorbitol. Penelitian dimulai dengan pre-treatment terhadap serat umbi ganyong. Pre-treatment dilakukan dengan menggunakan larutan alkali-asam dengan tujuan untuk mengecilkan ukuran serat dan menghilangkan kandungan lignin dan hemiselulosa. Rasio pati : plasticizer 80:20:0 menghasilkan nilai tensile strength yang lebih tinggi yaitu 5.0635 KPa. Pada pembuatan bioplastik, dengan rasio pati:plasticizer:serat 80:20:0 dan rasio gliserol:sorbitol 1:2 menghasilkan nilai tensile strength tertinggi yaitu 22,079 KPa. Nilai persen pemanjangan tertinggi terjadi pada rasio pati : plasticizer 78:20:8 pada ratio gliserol : sorbitol 2:1 yaitu sebesar 21,630%. Penambahan serat dengan ukuran <254 𝜇m menurunkan tensile strength tapi menaikkan elastisitas atau persen pemanjangan.