Abstract:
Pati merupakan salah satu sumber karbohidrat terbesar. Sumber karbohidrat yang umum digunakan berasal dari gandum. Gandum tidak tumbuh dengan baik di Indonesia, sehingga perlu melakukan impor. Oleh karena itu, perlu dicari alternatif untuk mengganti gandum berbasis tanaman lokal, yaitu hanjeli. Hanjeli (Coix Lacryma-jobi L) merupakan salah satu tanaman serealia yang dapat tumbuh baik di Indonesia. Tanaman ini dapat dimanfaatkan dalam industri pangan karena memiliki kandungan pati yang cukup besar, yaitu sekitar 58,3-77,2%.Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari proses isolasi pati pada biji hanjeli dengan pengaruh konsentrasi larutan perendam natrium metabisulfit (Na2S2O5) , larutan NaCl serta Toluena terhadap pemurnian dan karakteristik pati dari biji hanjeli. Metode penelitian isolasi pati dilakukan perendaman dengan larutan natrium metabisulfit dengan konsentrasi 0,15 %(v/b), 0,30 %(v/b) , 0,45 %(v/b), dan tanpa natrium metabisulfit selama 24 jam. Pemurnian biji hanjeli dilakukan dengan variasi NaCl 0,05 M, 0,1 M, dan tanpa NaCl serta variasi toluena 10%, 30% (v/v), dan tanpa toluena. Hasil percobaan menunjukan bahwa konsentrasi natrium metabisulfit 0,45% menghasilkan perolehan pati paling banyak, yaitu 83,63%. Penggunaan Toluena dapat mengurangi lemak hingga 0,68%. Kondisi terbaik, yaitu pati dengan kemurnian paling tinggi sebesar 89,72%, diperoleh pada penggunaan toluena 30% dan NaCl 0,05 M. Pati hanjeli hasil percobaan memiliki sifat fisikokimia, yaitu: kejernihan suspensi sebesar 67,3%T, kelarutan sebesar 6,75%, kekuatan mengembang sebesar 4,21 gr/gr, bulk density sebesar 0,62gr/ml, dan kapasitas absorpsi air sebesar 1,69ml/gr.