Abstract:
Humic material terdiri dari tiga bagian yakni asam humic, asam fulvic dan humin. Asam humic dan asam fulvic
mudah menyerap air. Potensi ini dapat dimanfaatkan pada lahan-lahan kering untuk memudahkan menyerap air.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan metode isolasi humic material sehingga dapat dimanfaatkan
pada lahan kering. Sebagai humic material digunakan limbah kulit pisang, tanah kompos dan limbah sayuran
kering. Metode penelitian dibagi menjadi beberapa tahap yaitu tahap perlakuan pendahuluan, tahap penelitian
utama dan analisis. Pada tahap perlakuan pendahuluan dilakukan pengeringan dan pengecilan ukuran bahan baku
menjadi mesh tertentu. Sedangkan pada tahap penelitian utama, metode pemisahan asam humic dan asam fulvic
dari sampel dilakukan menurut metode isolasi International Humic Substances Society (IHSS). Asam humic dan
asam fulvic yang didapatkan, dianalisis morfologinya dengan Scanning Electron Michroscope (SEM), luas
permukaan spesifiknya dengan Brunauer, Emmett, Teller - Surface Area Analyer (BET-SAA) dan daya serap
airnya.Asam humic memiliki daya serap air lebih tinggi dibandingkan asam fulvic dan juga asam humic dari tanah
kompos memiliki persentase terbesar diantara sampel lain sebesar 67,2%. Berdasarkan hasil SEM, asam humic
limbah kulit pisang memiliki pori yang tidak merata. Sedangkan dari hasil analisis BET, diperoleh asam humic dari
tanah kompos memiliki luas permukaan atau surface area paling besar sebesar 2,822 m 2/gr dibandingkan asam
humic dari limbah kulit pisang sebesar 2,741 m 2/gr dan asam humic dari sayuran kering sebesar 2,045 m 2/gr. Hal
tersebut sejalan dengan hasil analisis daya serap air. Bahan baku yang mempunyai luas permukaan lebih besar
mempunyai daya serap air yang lebih besar juga.