Abstract:
Kulit buah sirsak yang merupakan limbah ternyata mengandung antioksidan alami yang tinggi. Antioksidan alami lebih aman daripada antioksidan sintetik. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh jenis pelarut (akuades, etanol, etanol-akuades(1:1 v/v)), temperatur (kamar, 32,5oC,40oC), dan rasio F:S (1:6, 1:8, 1:10 g/ml) terhadap kadar flavonoid, kadar fenol total dan aktivitas antioksidan dalam ekstraksi antioksidan kulit buah sirsak. Hasil penelitian, menunjukkan adanya pengaruh dari jenis pelarut, temperatur dan rasio F:S terhadap kadar fenol total dan kadar flavonoid sedangkan aktivitas antioksidan hanya dipengaruhi jenis pelarut dan temperatur. Hasil terbaik kadar fenol total diperoleh pada kondisi pelarut etanol-akuades, temperatur kamar dan perbandingan umpan-pelarut (F:S) 1:10 (g/ml) sebesar 729,887 ppm asam galat/1000ppm sampel. Hasil terbaik kadar flavonoid diperoleh pada kondisi pelarut etanol-akuades, temperatur 40oC dan perbandingan umpan-pelarut (F:S) 1:10 (g/ml) sebesar 39,463 ppm katekin/1000ppm sampel. Hasil terbaik aktivitas antioksidan diperoleh pada kondisi ekstraksi dengan jenis pelarut akuades, temperatur kamar dan perbandingan umpan-pelarut (F:S) 1:10 (g/ml) dengan hasil IC50 sebesar 44,696ppm.