Pengaruh jenis pelarut, temperatur, F:S terhadap kadar vitamin C, kadar antosianin, kadar total polifenol, dan aktivitas antioksidan dalam proses ekstraksi antioksidan daging dan kulit buah naga

Show simple item record

dc.contributor.advisor Miryanti, Y.I.P. Arry
dc.contributor.advisor Sapei, Lanny
dc.contributor.author Yuki
dc.date.accessioned 2017-11-24T02:26:09Z
dc.date.available 2017-11-24T02:26:09Z
dc.date.issued 2013
dc.identifier.other 6209027
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/4155
dc.description 3842 - FTI en_US
dc.description.abstract Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh jenis pelarut , temperatur, perbandingan F:S terhadap kadar vitamin C, kadar antosianin, kadar total polifenol dan aktivitas antioksidan dalam proses ekstraksi antioksidan dari buah naga. Metode penelitian yang dilakukan terdiri dari persiapan sampel, penelitian pendahuluan, dan penelitian utama serta analisis.Pada persiapan sampel dilakukan pemilihan, pemotongan buah, pengeringan serta pengecilan ukuran dari buah naga kulit merah daging putih.Penelitian pendahuluan dilakukan untuk menentukan waktu ekstraksi yang dapat mewakili pada penelitian utama. Penelitian utama menvariasikan jenis pelarut (metanol, etanol, dan air), temperatur (temperatur kamar, 33oC, 40oC), dan perbandingan F:S (1:10, 1:15, 1:20). Variasi dilakukan untuk mengetahui pengaruh jenis pelarut, temperatur, perbandingan F:S dalam proses ekstraksi buah naga dengan menganalisis kadar vitamin C, kadar antosianin, kadar total polifenol, uji aktivitas antioksidan. Rancangan percobaan yang dilakukan ada percobaan faktorial tiga faktor.Rancangan ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh tiga variabel dan interaksi ketiganya. Hasil penelitian, uji skrining fitokimia menunjukkan ekstrak buah naga kulit merah daging putih mengandung senyawa antosianin, total polifenol, dan flavonoid. Dari hasil analisis varian, pada tingkat kepercayaan 95% diketahui bahwa jenis pelarut, temperatur, dan F:S berpengaruh terhadap kadar vitamin C, kadar antosianin, kadar total polifenol, serta aktivitas antioksidan. Hasil kadar vitamin C terbesar yaitu 6,25 mg/50000 ppm ekstrak diperoleh pada kondisi ekstraksi dengan jenis pelarut air, temperatur 40oC dan F:S=1:20. Hasil kadar antosianin terbesar yaitu 193,71 ppm/100000 ppm ekstrak diperoleh pada kondisi ekstraksi dengan jenis pelarut air, temperatur 40oC dan F:S=1:20. Hasil kadar total polifenol terbesar yaitu 365,61 ppm/200000 ppm ekstrak diperoleh pada kondisi ekstraksi dengan jenis pelarut metanol, temperatur 40oC, dan F:S=1:20. Berdasarkan aktivitas antioksidan diperoleh kondisi ekstraksi yang terbaik yaitu dengan jenis pelarut metanol, temperatur 40oC dan F:S = 1:20 (gr/ml). Pada kondisi terbaik ini diperoleh nilai IC50 terkecil (564,21 ppm), kadar vitamin C sebesar 5,37 mg/50000 ppm ekstrak, kadar antosianin sebesar 88,50 ppm/ 200000 ppm ekstrak, kadar total polifenol sebesar 365,61 ppm/200000 ppm ekstrak en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.subject aktivitas antioksidan en_US
dc.subject analisis antosianin en_US
dc.subject analisis total polifenol en_US
dc.subject analisis vitamin C en_US
dc.subject buah naga en_US
dc.subject ekstraksi en_US
dc.subject rancangan percobaan en_US
dc.title Pengaruh jenis pelarut, temperatur, F:S terhadap kadar vitamin C, kadar antosianin, kadar total polifenol, dan aktivitas antioksidan dalam proses ekstraksi antioksidan daging dan kulit buah naga en_US
dc.type Unpublished Student Papers en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account