Abstract:
Penambahan bangunan baru khususnya pada bangunan pusat perbelanjaan seringkali terjadi, hal ini bertujuan untuk mengembangkan aktivitas di gedung perbelanjaan lama yang dianggap berpotensi dalam menjaga ataupun meningkatkan kualitas suatu pusat perbelanjaan, namun pengembangan tersebut dapat menjadi masalah jika dalam pembangunan awal suatu pusat perbelanjaan tidak memiliki rencana untuk menambah atau memikirkan tahap pembangunan kedua pada beberapa waktu kedepannya. Dampaknya, perancang harus mampu membuat jalur pertemuan sirkulasi di dalam rancangan bangunan yang terlihat menyatu antara gedung lama dan gedung baru menjadi satu kesatuan utuh, namun ada beberapa faktor yang harus disesuaikan dengan kondisi dan keadaan bangunan gedung lama agar bangunan yang dihasilkan dapat sinambung satu sama lain, khususnya dalam hal pola sirkulasi untuk memberi kemudahan mobilitas pengunjung.
Penelitian ini akan membahas mengenai sirkulasi di dalam bangunan pusat perbelanjaan, khususnya pada kesinambungan antara pola sirkulasi bangunan lama dan bangunan baru gedung perbelanjaan. Pola sirkulasi pada bangunan perbelanjaan kemudian secara lebih jauh dapat ditinjau dari titik masuk, penataan layout, media sirkulasi, zoning, dan penempatan tenant yang kemudian akan mempengaruhi mobilitas pengunjung, khususnya guna memudahkan kebutuhan pengunjung dalam berbelanja. Objek yang digunakan adalah pusat perbelanjaan elektronik Istana Bandung Electronic Center atau sering disebut BEC yang terletak di Jalan Purnawarman no 13 – 15, Bandung.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif dilakukan dengan mengumpulkan data-data dari objek studi berupa denah, dokumentasi gambar atau foto, studi literatur, teori-teori, dan sebagainya. Metode kuantitatif dilakukan dengan mendata mobilitas pengunjung di dalam bangunan khususnya pada jalur pertemuan pola sirkulasi antar bangunan gedung lama dan baru yang ada di dalam area perbelanjaan BEC.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kesinambungan pola sirkulasi antar gedung lama dan gedung baru sebagai satu kesatuan pusat perbelanjaan, dilihat dari kemudahan mobilitas pengunjung di dalam bangunan, serta mengetahui dan menilai efektivitas gabungan pola sirkulasi antar gedung lama dan gedung baru di dalam area perbelanjaan Istana Bandung Electronic Center.