Abstract:
Peningkatan konsumsi semen di Indonesia akibat dari pertumbuhan sektor
properti dan pembangunan infrastruktur memberikan kesempatan bagi industri semen
untuk tumbuh. PT Semen Indonesia Tbk sebagai salah satu perusahaan semen di
Indonesia melakukan strategi untuk menyambut kesempatan tersebut. Namun dengan
strategi pertumbuhan tersebut, kinerja Perseroan mulai mengalami penurunan sejak
tahun 2012 hingga tahun 2015. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis
merumuskan masalah, bagaimana strategi bertumbuh dan tujuan PT Semen Indonesia
Tbk, bagaimana kinerja PT Semen Indonesia Tbk, dan bagaimana dampak strategi
terhadap kinerja PT Semen Indonesia Tbk.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Jenis
data adalah data sekunder dan sumber data didapat dari laporan tahunan Perseroan,
presentasi korporasi dari tahun 2012 hingga tahun 2015, website Perseroan dan
Asosiasi Semen Indonesia dan berita koran. Teknik pengumpulan data dikumpulkan
dengan cara studi kepustakaan. Data diolah menggunakan pendekatan kuantitatif dan
hasilnya dianalisis menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini akan
menganalisis strategi yang dilakukan Perseroan kemudian menganalisis kinerja
keuangan dan non keuangannya. Adapun kinerja keuangan yang dianalisis adalah aset,
arus kas, pendapatan, dan rasio keseluruhan. Kinerja non-keuangan yang dianalisis
adalah Corporate Human Resources, Market Share, Corporate Image Index dan Top
Brand Index.
Hasil dari penelitian ini menggambarkan bahwa strategi yang di lakukan
Perseroan sejak tahun 2012 hingga 2015 adalah Perseroan melakukan strategi
backward integration dengan mendirikan entitas anak dibidang batubara, strategi
horizontal integration dengan mengakuisisi perusahaan semen, dan strategi related
diversification dengan mendirikan entitas anak dibidang beton. Perseroan juga aktif
dalam meningkatkan kapasitasnya dengan cara membangun pabrik baru dan
upgrading fasilitas yang ada. Kinerja keuangan Perseroan setelah dianalisis
memperlihatkan bahwa total aset Perseroan semakin bertambah, arus kas Perseroan
dalam keadaan yang baik, pendapatan Perseroan menurun di akhir tahun 2015, serta
Marjin Laba Bersih, Hasil Atas Aset dan Hasil Atas Ekuitas yang menurun dari tahun
2012 hingga tahun 2015. Kemudian, kinerja non-keuangan setelah dianalisis
memperlihatkan bahwa komposisi karyawan Perseroan banyak yang berasal dari
kelompok umur yang sudah memasuki masa pensiun sehingga banyak karyawan yang
harus keluar tiap tahunnya, pangsa pasar Perseroan sempat meningkat namun turun
pada tahun 2014 dan 2015, Corporate Image Index Perseroan masih berada di
peringkat dua, dan salah satu merek Perseroan yang hanya berhasil menduduki
peringkat dua pada Top Brand Index. Dampak dari strategi yang dilakukan Perseroan
adalah semakin besarnya ukuran Perseroan dan produk yang semakin beragam.
Namun secara keseluruhan kinerja Perseroan mengalami penurunan.
Saran yang dapat di berikan adalah: (1) Meningkatkan penjualan semen eceran
(2) Mengintensifkan penjualan di kawasan Sumatra dan Sulawesi serta memanfaatkan
pasar ekspor (3) Menunda rencana pembangunan pabrik baru dan (4) meningkatkan
kegiatan pemasaran.