Abstract:
“Bengkel YA” adalah sebuah bengkel resmi sepeda motor Yamaha di kota
Bandung. “Bengkel YA” didirikan tahun 1995. Selain melayani perbaikan dan perawatan
sepeda motor, perusahaan juga melakukan penjualan sepeda motor dan penjualan suku cadang
Yamaha. Sejak tahun 2014 hingga 2016, “Bengkel YA” mengalami penurunan rata-rata
jumlah pelanggan per bulan yaitu 723 pelanggan (2014), menjadi 697 pelanggan (2015) , dan
690 pelanggan (2016). Selain itu, target pendapatan “Bengkel YA” sebesar Rp 50.000.000 per
bulan tidak tercapai dalam 3 tahun terakhir. Persentase pencapaian target pendapatan per
bulan perusahaan berada dibawah 50%. Dari hasil wawancara tidak terstruktur terhadap 15
pelanggan “Bengkel YA” diperoleh bahwa 8 pelanggan kurang puas dengan pelayanan yang
diberikan. Beberapa ketidakpuasan tersebut diantaranya waktu pengerjaan yang lama, meja
dan kursi di ruang tunggu yang kurang nyaman, ruang tunggu yang berisik dll. Oleh sebab
itu, penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul “Usulan Penerapan House of Quality
Untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pada Bengkel YA Bandung”.
Persaingan industri jasa perbaikan dan perawatan sepeda motor di kota Bandung
semakin ketat. Setiap tahunnya banyak bermunculan bengkel motor baru dikarenakan jumlah
motor yang semakin bertambah. Persaingan yang semakin ketat menuntut pengusaha bengkel
untuk mampu memberikan nilai lebih kepada pelanggan. Salah satu cara yang dapat dilakukan
yaitu memberikan kualitas pelayanan lebih baik dari pesaing. Untuk mengatasi permasalahan
perusahaan yang berkaitan dengan kualitas pelayanan, penulis menggunakan metode Quality
Function Deployment (QFD) dengan alat bantu House of Quality (HOQ). Penggunaan House
of Quality bertujuan untuk mengetahui karakteristik kebutuhan dan keinginan yang penting
bagi pelanggan dan seberapa baik kinerja karakteristik teknik perusahaan selama ini. Sehingga
kekurangan/kesenjangan yang terjadi dapat dilakukan tindakan perbaikan berdasarkan
prioritas dan pelanggan merasa puas.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Sedangkan berdasarkan
jenisnya, penelitian ini merupakan penelitian terapan. Pengumpulan data dilakukan melalui
wawancara kepada pelanggan dan pemilik sekaligus kepala “Bengkel YA”, pengamatan
langsung dan pembagian kuesioner. Kuesioner yang digunakan menggunakan indikator
variabel yang berdasarkan dimensi service quality yaitu bukti fisik (tangibles), empati
(empathy), keandalan (reliability), kepastian (assurance), daya tanggap (responsiveness) atau
dikenal juga dengan TERAR. Kuesioner dibagikan kepada 100 responden yang merupakan
pelanggan “Bengkel YA” saat ini. Data yang diperoleh selanjutnya diolah dan dianalisa untuk
mengetahui karakteristik teknik yang perlu diperbaiki oleh perusahaan dalam meningkatkan
kualitas pelayanan “Bengkel YA”.
Hasil pengolahan dan analisa data menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan
antara karakteristik kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan kinerja “Bengkel YA” yang
ditunjukkan dengan nilai negatif pada seluruh dimensi. Dapat disimpulkan pelanggan merasa
tidak puas pada pelayanan dan kinerja perusahaan. Untuk itu, penulis menentukan 9 prioritas
perbaikan yang sebaiknya dilakukan perusahaan berdasarkan nilai kepentingan relatif terbesar
yaitu membuat prosedur operasi baku pemberian pelayanan kepada pelanggan (9,86%),
memasang tanda no smoking pada ruang tunggu di dalam (6,57%), membuat standar sikap dan
perilaku karyawan kepada pelanggan (6,57%), selalu menutup pintu dan kaca pemisah bengkel
dan ruang tunggu (5,92%), supervisor memberikan penjelasan kepada pelanggan mengenai
rincian perawatan/perbaikan dan suku cadang yang perlu digunakan (5,26%), menetapkan
batas waktu maksimal pengerjaan setiap jenis perawatan/perbaikan sepeda motor (4,67%),
mengikutsertakan supervisor dan mekanik dalam pelatihan/seminar yang diselenggarakan
Yamaha pusat (4,38%), memberikan pilihan perbaikan kepada pelanggan sesuai kemampuan
keuangan pelanggan (4,16%), dan mekanik memberitahukan perkiraan waktu tunggu dan
waktu perbaikan kepada supervisor untuk diberitahukan kepada pelanggan (4,16%).