Pengaruh penjadwalan produksi untuk menurunkan tingkat keterlambatan pada perusahaan garmen Mukena Fathiya Cimahi

Show simple item record

dc.contributor.advisor Marianti, Maria Merry
dc.contributor.author Tanggu, Heraklos Dimas Deodone Durfielo
dc.date.accessioned 2017-10-10T03:53:52Z
dc.date.available 2017-10-10T03:53:52Z
dc.date.issued 2017
dc.identifier.other skp34475
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/3417
dc.description 22689 - FE en_US
dc.description.abstract Persaingan ekonomi global dewasa ini semakin ketat antara satu negara dengan negara lainnya. Kesepatakan antar pemimpin di negara kawasan Asia Tenggar untuk membentuk MEA akan membuat arus perdagangan jasa, investasi, serta tenaga kerja terampil akan semakin bebas. Sehingga diperlukan kesiapan baik dari pemerintah maupun masyarakat untuk menghadapi keadaan ini. Perusahaan Mukena Fathiya akan dihadapkan pada persaingan yang lebih besar kedepannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui metode penjadwal yang digunakan oleh perusahaan, mengetahui waktu standar yang dibutuhkan untuk memproduksi mukena dan mengetahui tingkat keterlambatan yang terjadi di perusahaan. Penjadwalan jangka pendek diperlukan oleh perusahaan untuk bisa memenuhi pesanan. Metode penjadwalan yang digunakan oleh perusahaan sebaiknya yang memiliki rata-rata keterlambatan yang paling rendah. Perusahaan Mukena Fathiya menggunakan metode pengurutan penjadwalan produksi yang tidak selalu sama. Dengan cara tersebut tetap saja mengalami keterlambatan penyelesaian pesanan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode ini merupakan salah satu cara untuk menggambarkan objek penelitian sesuai dengan kondisi yang terjadi melalui pengumpulan data. Pada penelitian ini penulis mengumpulkan data melalui observasi di perusahaan, wawancara dengan pemilik perusahaan serta karyawan, dan melakukan pengumpulan yang dimiliki oleh perusahaan. Kesimpulan didapat dengan membandingkan metode pengurutan penjadwalan FCFS (First Come First Served) tetapi dengan situasi jam kerja yang berbeda, menggunakan 6 hari kerja tanpa lembur, 5 hari kerja tanpa lembur, dan 6 hari kerja dengan 2 jam kerja lembur dari Senin sampai Jumat. Dari penelitian ini mendapatkan hasil rata-rata keterlambatan penyelesaian paling kecil adalah dengan menggunakan 6 hari kerja dan memberlakukan lembur 2 jam setiap harinya. en_US
dc.publisher Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi - UNPAR en_US
dc.subject Metode pengurutan penjadwalan en_US
dc.subject FCFS en_US
dc.subject Tingkat kerlambatan en_US
dc.title Pengaruh penjadwalan produksi untuk menurunkan tingkat keterlambatan pada perusahaan garmen Mukena Fathiya Cimahi en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2011120109
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0412066003
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI603#Manajemen


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account