Abstract:
Persaingan ekonomi global dewasa ini semakin ketat antara satu negara dengan negara lainnya. Kesepatakan antar pemimpin di negara kawasan Asia Tenggar untuk membentuk MEA akan membuat arus perdagangan jasa, investasi, serta tenaga kerja terampil akan semakin bebas. Sehingga diperlukan kesiapan baik dari pemerintah maupun masyarakat untuk menghadapi keadaan ini. Perusahaan Mukena Fathiya akan dihadapkan pada persaingan yang lebih besar kedepannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui metode penjadwal yang digunakan oleh perusahaan, mengetahui waktu standar yang dibutuhkan untuk memproduksi mukena dan mengetahui tingkat keterlambatan yang terjadi di perusahaan.
Penjadwalan jangka pendek diperlukan oleh perusahaan untuk bisa memenuhi pesanan. Metode penjadwalan yang digunakan oleh perusahaan sebaiknya yang memiliki rata-rata keterlambatan yang paling rendah. Perusahaan Mukena Fathiya menggunakan metode pengurutan penjadwalan produksi yang tidak selalu sama. Dengan cara tersebut tetap saja mengalami keterlambatan penyelesaian pesanan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode ini merupakan salah satu cara untuk menggambarkan objek penelitian sesuai dengan kondisi yang terjadi melalui pengumpulan data. Pada penelitian ini penulis mengumpulkan data melalui observasi di perusahaan, wawancara dengan pemilik perusahaan serta karyawan, dan melakukan pengumpulan yang dimiliki oleh perusahaan.
Kesimpulan didapat dengan membandingkan metode pengurutan penjadwalan FCFS (First Come First Served) tetapi dengan situasi jam kerja yang berbeda, menggunakan 6 hari kerja tanpa lembur, 5 hari kerja tanpa lembur, dan 6 hari kerja dengan 2 jam kerja lembur dari Senin sampai Jumat. Dari penelitian ini mendapatkan hasil rata-rata keterlambatan penyelesaian paling kecil adalah dengan menggunakan 6 hari kerja dan memberlakukan lembur 2 jam setiap harinya.