dc.description.abstract |
Kota Bandung sebagai kota wisata menimbulkan bertambahnya jumlah tempat makan dan
restoran yang kemudian menjadi salah satu daya tarik wisatawan nusantara ataupun wisatawan
mancanegara. Dengan persaingan industri kuliner di Bandung yang semakin ketat, Restoran
Ametori dituntut untuk selalu menjaga kualitas pelayanan dan mengetahui kebutuhan dan
keinginan pelanggan agar dapat bersaing dengan restoran lainnya terutama masakan Jepang.
Restoran Ametori adalah restoran atau kedai makanan yang bertema Osaka Brooklyn, yaitu
gaya kedai makanan seperti di pinggiran jalan-jalan di Jepang. Ametori menyediakan masakan
yang bertema jepang dan masakan lainnya yang dibalut saus oriental. Sejak Mei 2016, omzet
yang didapat Restoran Ametori terus menurun setiap bulannya. Selain itu berdasarkan
wawancara dan observasi, keluhan dan kekurangan yang dimiliki Restoran Ametori
diantaranya: pramusaji yang kurang responsif terhadap pelanggan, kebersihan meja yang
kurang, dan kenyamanan area restoran yang belum maksimal. Oleh karena itu, penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Quality Function Deployment dalam
Upaya Meningkatkan Kualitas Produk pada Restoran Ametori.”
Salah satu tahap perencanaan dan pengembangan dari Quality Function
Deployment (QFD), yaitu pembuatan House of Quality (HoQ) berfungsi membantu
perusahaan untuk mengolah informasi mengenai kebutuhan dan keinginan pelanggan sehingga
perusahaan dapat melakukan peningkatan dan perbaikan. Dimensi yang digunakan adalah
dimensi kualitas produk barang (makanan dan minnuman) dan dimensi kualitas jasa. Dimensi
kualitas jasa memiliki 5 karakteristik, yaitu: Tangibles (Bukti Fisik), Reliability (Keandalan),
Responsiveness (ketanggapan), Assurance (Jaminan), dan Empathy (Empati).
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang merupakan penelitian yang
bertujuan menggambarkan dan menginterpretasi objek yang diteliti sesuai dengan kondisi
yang terjadi saat penelitian ini berlangsung. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara
kuesioner untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan. Kuesioner dibagikan kepada
100 responden yang merupakan pelanggan yang pernah mengunjungi Restoran Ametori.
Kuesioner terbagi menjadi tingkat harapan kebutuhan dan keinginan konsumen serta tingkat
kinerja Restoran Ametori saat penelitian berlangsung.
Dari hasil kuesioner, diskusi dan pengolahan data dapat disimpulkan bahwa
kebutuhan dan keinginan pelanggan masih belum terpenuhi. Nilai kesenjangan yang
merupakan selisih dari nilai rata-rata tingkat kepentingan dengan nilai rata-rata tingkat kinerja
masih bernilai negatif. Berikut nilai kesenjangan per dimensi sesuai urutan: Empati (-1,19),
Jaminan (-1,05), Ketanggapan (-1,01), Bukti Fisik (-0,72), Kualitas Makanan dan Minuman (-
0,57), dan Keandalan (-0,35). Prioritas perbaikan karakteristik teknik yang dapat dilakukan
Restoran Ametori diurutkan dari nilai kepentingan relatif terbesar yaitu: “membuat standar
kualitas pelayanan karyawan” (17,44%), “merekrut koki yang berpengalaman dan ahli dalam
bidang makanan” (11,34%), “membuat standar sikap dan perilaku karyawan kepada
pelanggan” (11,34%). Selanjutnya Restoran Ametori dapat melakukan perbaikan pada
karakteristik teknik lain yang memiliki nilai kepentingan relatif diatas 4%. |
en_US |