Abstract:
Penggunaan bioplastik yang bersifat biodegradable menjadi salah satu alternatif
yang dapat dilakukan untuk menggantikan plastik konvensional yang tidak ramah
lingkungan. Penggunaan bahan baku polimer alami seperti pati, selulosa, lignin, dan pektin
menjadi dasar dalam pembuatan bioplastik biodegradable. Pati memiliki sifat terdegradasi
dan dapat diperbaharui sehingga cocok digunakan sebagai bahan baku pembuatan bioplastik
biodegradable. Namun pati tidak memiliki sifat mekanik (kuat tarik dan elastisitas) yang
baik dalam pembuatan bioplastik sehingga perlu penambahan bahan lain seperti PVA yang
memiliki sifat mekanik yang baik. Campuran pati dan PVA masih memiliki kekurangan
untuk dibentuk sebagai plastik terutama pada sifat kelarutannya yang mudah larut dalam air
sehingga menurunkan daya tahan dari plastik. Sehingga campuran pati/PVA membutuhkan
modifikasi seperti crosslinking untuk meningkatkan sifat hidrofobik serta meningkatkan
sifat fisik dan kimia pada plastik. Agen pengikat silang yang dapat digunakan adalah
glutaraldehida.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari rasio pati tapioka/PVA dan
penambahan glutaraldehida terhadap sifat fisik (swelling power, kelarutan, dan morfologi)
dan kimia (derajat crosslinking dan gugus fungsi) dari bioplastik yang dihasilkan. Variasi
percobaan yang akan dilakukan adalah rasio pati tapioka /PVA (1:0,25; 1:0,5; 1:0,75) (m/m)
dan penambahan glutaraldehida dengan variasi (0%, 0,5%, dan 1%) (%m/v). Film yang
diperoleh dilakukan analisis FTIR, SEM, swelling power, kelarutan, dan derajat
crosslinking. Pengaruh variasi variabel terhadap sifat fisik dan kimia bioplastik dapat dilihat
melalui metode analisis rancangan faktorial 2 variabel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi glutaraldehida mempengaruhi hasil
swelling power, kelarutan, dan derajat crosslinking, sedangkan rasio pati tapioka dan PVA
tidak memberikan pengaruh, serta interaksi antara kedua variasi tidak memberikan
pengaruh. Pada penelitian ini, variasi yang menghasilkan sifat fisik dan kimia bioplaastik
yang paling baik adalah pati tapioka/PVA (1:0,75) (m/m) dan glutaraldehida 1% (%m/v)
yang menghasilkan swelling power sebesar 126,0515%, kelarutan sebesar 1,8729%, dan
derajat crosslinking sebesar 86,1562%.