Abstract:
Limbah cat dan pelapis merupakan sisa kegiatan yang berasal dari proses produksi
cat dan pelapis. Industri cat dan pelapis di seluruh dunia terus mengalami peningkatan
produksi setiap tahunnya akibat peningkatan konsumsi. Peningkatan produksi dalam industri
cat dan pelapis mengakibatkan bertambahnya limbah yang dihasilkan. Limbah cat dan
pelapis memiliki potensi untuk dijadikan bahan bakar. Namun, limbah PT X yang dihasilkan
tidak dimanfaatkan kembali dan menumpuk di area pabrik. Penelitian ini dilakukan terhadap
limbah cat dan pelapis dari PT X untuk diolah menjadi refuse derived fuel (RDF) dan
dianalisis karakteristik bahan bakarnya.
Limbah cat dan pelapis yang diolah menjadi RDF berupa limbah padat. Pembuatan
RDF dilakukan dengan proses karbonisasi dan dibentuk menjadi briket menggunakan
perekat alami. Variabel yang divariasikan adalah jenis limbah padat berdasarkan nilai kadar
air. Karakteristik bahan bakar dari RDF ditentukan lewat analisis nilai kalor, kadar abu,
kandungan zat mudah menguap, kandungan karbon terikat, titik nyala, densitas, dan kadar
air. Kemudian karakteristik bahan bakar dari RDF tersebut dibandingkan dengan
karakteristik bahan bakar konvensional.
Sampel 1 dan sampel 4 merupakan sampel dengan potensi terbaik untuk
dimanfaatkan menjadi bahan bakar. Hasil analisis nilai kalor sampel 1 dan sampel 4
memberikan hasil sebesar 22.892 J/g dan 22.863 J/g. Kadar abu sampel 1 dan sampel 4
tergolong rendah, yaitu 2,75% dan 2,47%. Namun kadar volatile matter sampel 1 dan sampel
4 tergolong tinggi dengan hasil sebesar 89,59% dan 89,71%. Hasil analisis kadar fixed
carbon sampel 1 dan sampel 4 sangat rendah dengan hasil 0,202% dan 0,2%. Analisis
densitas sampel 1 dan sampel 4 memberikan hasil sebesar 1,366 g/mL dan 1,010 g/mL
dengan kadar air sebesar 7,46% dan 7,63%. Limbah cat PT X mempunyai potensi yang baik
untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar dan membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk
meminimalisasi dampak negatif terhadap lingkungan.