Abstract:
Biodegradable foam merupakan produk alternatif pengganti styrofoam yang
menggunakan pati sebagai bahan baku. Pati merupakan bahan organik yang mudah terurai
secara alami, sedangkan mikroplastik yang terkandung dalam styrofoam merupakan bahan
yang sulit terurai oleh alam. Kandungan styrofoam yang berupa benzene merupakan zat
karsinogenik yang berbahaya bagi kesehatan. Hal tersebut memperkuat alasan dibuatnya
biodegradable foam. Pada penelitian ini digunakan pati sagu sebagai bahan baku pembuatan
biodegradable foam. Prinsip dari proses pembuatan biodegradable foam yaitu dengan
memanfaatkan kemampuan mengembang dari pati sagu saat dipanaskan. Namun pati sagu
memiliki karakteristik mekanik yang kurang baik karena mudah menyerap air pada tempat
yang lembab. Oleh karena itu, dibutuhkan penambahan bahan aditif untuk memperoleh
karakteristik mekanik biodegradable foam yang lebih baik.
Pada penelitian ini, pati sagu akan dimodifikasi menggunakan metode hidrolisis
asam. Lalu dalam proses pembuatan biodegradable foam dilakukan penambahan kitosan,
isolat protein, magnesium stearat, karagenan, gliserol, dan polivinil akohol. Variabel yang
digunakan adalah konsentrasi polivinil alkohol (20%, 30%, 40%-w/w massa pati) dan
konsentrasi isolat protein (25%, 30%, 35%-w/w massa pati). Produk biodegradable foam
dianalisis melalui uji kuat tarik, uji daya serap air, dan uji biodegradabilitas untuk
mengetahui karakteristik mekaniknya. Pengujian tersebut dilakukan secara duplo. Kemudian
dilakukan pula analisis ANOVA rancangan faktorial dua faktor untuk mengetahui pengaruh
variabel terhadap produk biodegradable foam.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, digunakan pati sagu dengan kadar pati
sebesar 83,59%. Kemudian konsentrasi polivinil akohol dan isolat protein, serta interaksi
keduanya terbukti memiliki pengaruh terhadap karakteristik mekanik biodegradable foam
melalui analisis ANOVA dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%. Variabel terbaik produk
biodegradable foam dari pati sagu yaitu dengan konsentrasi polivinil alkohol 40%-w/w
massa pati dan isolat protein 30%-w/w massa pati. Variasi tersebut memiliki kuat tarik,
elongasi, modulus Young, daya serap air, dan biodegradabilitas berturut-turut senilai 0,486
MPa, 3,175%, 0,267 MPa, 12,094%, dan 23,921%, di mana hasil tersebut sudah memenuhi
SNI 7323:2008.