Abstract:
Karbon aktif merupakan material yang memiliki tingkat adsorpsi yang tinggi. Tingkat adsopsi yang tinggi membuat karbon aktif efektif dalam menghilangkan zat-zat terlarut dan kontaminan sehingga digunakan pada berbagai industri. Karbon aktif digunakan dalam pengolahan air limbah, pemurnian bahan kimia, dan penyerapan karbon dioksida. Dalam pembuatan karbon aktif, mikroalga chlorella pyrenoidosa dapat menjadi bahan baku alternatif karena mudah untuk dibudidayakan. Pada penelitian ini dapat diketahui pengaruh rasio massa chlorella pyrenoidosa terhadap aktivator, proses pirolisis satu dan dua tahap, dan temperatur aktivasi terhadap perolehan, kristalinitas, morfologi, luas permukaan, dan porositas dari karbon aktif yang dihasilkan dengan chlorella pyrenoidosa.
Pembuatan karbon aktif dilakukan dengan pirolisis satu dan dua tahap. Pada pirolisis satu tahap proses aktivasi kimia dan karbonisasi dilakukan secara bersamaan dengan rasio massa chlorella pyrenoidosa terhadap aktivator sebesar 1:2 dan 1:4. Proses aktivasi kimia dan karbonisasi dilakukan dengan furnace pada temperatur 700 oC dan 900 oC selama satu jam. Sedangkan pada pirolisis dua tahap proses aktivasi kimia dilakukan setelah proses karbonisasi. Proses karbonisasi dilakukan dengan furnace pada temperatur 600 oC selama satu jam. Kemudian aktivasi kimia dilakukan dengan rasio massa chlorella pyrenoidosa terhadap aktivator sebesar 1:2 dan 1:4 dengan temperatur 700 oC dan 900 oC. Karbon aktif yang diperoleh dengan proses pirolisis satu dan dua tahap kemudian dikarakterisasi dengan metode SEM, XRD, dan BET untuk mengetahui kristalinitas, morfologi, luas permukaan, dan porositas dari karbon aktif yang disintesis. Pada penelitian ini, didapatkan bahwa perolehan karbon aktif sangat dipengaruhi oleh variasi tahap pirolisis. Pirolisis dua tahap menghasilkan perolehan karbon aktif yang lebih besar dibandingkan pirolisis satu tahap dengan perolehan karbon aktif tertinggi sebesar 29,89% sedangkan perolehan karbon aktif terkecil melalui pirolisis satu tahap sebesar 2,61%. Struktur karbon aktif yang dihasilkan melalui pirolisis dua tahap lebih dapat mempertahankan struktur aslinya dibandingkan dengan pirolisis satu tahap. Variasi yang menghasilkan karbon aktif dengan kadar karbon tertinggi yaitu karbon aktif yang dihasilkan melalui pirolisis dua tahap dengan kadar karbon sebesar 93,55%. Pada struktur karbon, karbon aktif yang dihasilkan melalui pirolisis satu tahap memiliki struktur kristal paling besar yaitu sebesar 28,67%.