Abstract:
Reundeu (Staurogyne elongata) merupakan tanaman yang banyak tumbuh di daerah Jawa dan Sumatera. Akar dan daunnya sering dikonsumsi segar sebagai lalapan atau digunakan sebagai obat tradisional oleh masyarakat Indonesia. Meskipun daun reundeu diketahui mengandung berbagai senyawa bioaktif, penelitian tentang kandungan senyawa bioaktif spesifik pada daun reundeu masih sangat terbatas, sehingga pemanfaatannya belum optimal. Salah satu potensi daun reundeu yang dapat dikembangkan adalah sebagai agen antibakteri. Untuk memaksimalkan potensi daun reundeu, penting untuk mengetahui kandungan senyawa bioaktif di dalamnya. Langkah pertama dalam memanfaatkan daun reundeu adalah mengekstraknya, sehingga perlu ditentukan kondisi serta metode ekstraksi terbaik untuk memperoleh senyawa bioaktif tersebut. Pada penelitian ini, dilakukan ekstraksi daun reundeu dengan metode air subkritik dan metode konvensional. Pada metode air subkritik, dilakukan variasi temperatur, yaitu 100oC dan 200oC, serta tekanan, yaitu 50 bar dan 200 bar. Sedangkan, pada metode konvensional dilakukan maserasi dengan pelarut etanol 70% pada temperatur dan tekanan ruang. Setelah ekstrak diperoleh, dilakukan analisa aktivitas antibakteri ekstrak daun reundeu terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak daun reundeu yang didapat menggunakan ekstraksi air subkritik pada temperatur 200oC dan tekanan 200 bar menghasilkan rendemen dan aktivitas antibakteri yang paling besar dibandingkan kondisi ekstraksi air subkritik lainnya. Didapatkan pula bahwa ekstrak daun reundeu memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli, dengan diameter zona hambat yang lebih besar terhadap Staphylococcus aureus. Hasil analisis GC-MS menunjukkan bahwa ekstrak daun reundeu yang menggunakan metode air subkritik dan metode maserasi menghasilkan senyawa yang spesifik, seperti Docosane dan Palmitic acid. Selain itu, terdapat pula senyawa yang ditemukan pada kedua metode, seperti Octadecane dan 1-Octadecene. Senyawa-senyawa ini diketahui memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Gram-positif dan Gram-negatif.