Abstract:
Saat ini Indonesia merupakan negara penghasil limbah terbanyak kelima sedunia. Sedangkan limbah terbanyak yang paling banyak kedua yang dihasilkan di Indonesia adalah plastik. Realitanya sampah plastik yang didaur ulang hanya 10%. Plastik yang paling sering
digunakan di Indonesia adalah plastik dengan jenis LDPE, banyaknya plastik ini menyebabkan menumpuknya limbah plastik dan sebagian besar terbuang di laut karena tidak terdaur ulang sehingga menyebabkan mikroplastik yang membahayakan makhluk hidup.
Penelitian ini bertujuan untuk mengolah limbah plastik LDPE dengan metode catalytic cracking. Catalytic cracking merupakan metode perengkahan rantai hidrokarbon kompleks menjadi hidrokarbon sederhana dengan temperatur 200-500°C menggunakan
bantuan katalis. Hasil dari catalytic cracking adalah bahan bakar diesel karena di Indonesia
cadangan minyak semakin menurun sedangkan konsumsi bahan bakar selalu konstan. Variasi
yang dilakukan adalah temperatur (350; 375; dan 400°C), rasio pelarut terhadap plastik (w/w)
(5:1 dan 4:1), dan waktu (1, 2, dan 3 jam pada temperatur 350°C; dan 1; 1,5; dan 2 jam untuk
temperatur 375 dan 400°C) untuk menentukan fraksi cair yang tertinggi. Catalytic cracking dilakukan pada tekanan 15-20 bar dengan katalis bentonit dan paraffinic oil sebagai pelarut. Hasil penelitian yang didapatkan adalah pada temperatur 350°C hasil yang didapatkan berupa padatan dengan durasi terbaik pada 3 jam. Sedangkan pada temperatur 375 dan 400°C
hasil yang didapatkan berupa cair dengan hasil fraksi cair terbanyak di temperatur 400°C
selama 2 jam.