Abstract:
Edible coating dapat dibuat dengan melarutkan spesifik bahan/senyawa pelapis dalam pelarut organik atau anorganik. Bahan-bahan ini dapat berupa polisakarida, lipid, protein atau segala jenis komposit, dimana pada penelitian ini digunakan bahan baku berupa lidah buaya yang termasuk golongan polisakarida. Metode pengaplikasian edible coating dengan lidah buaya dilakukan dengan metode dipping. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh jenis bahan aditif dan konsentrasi aditif terhadap susut bobot, ketahanan tekstur (kekerasan), dan kandungan vitamin C. Pada penelitian ini terdapat 3 tahapan yaitu persiapan bahan baku, pembuatan edible
coating, dan pengaplikasian edible coating pada buah jambu biji. Variasi yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu jenis aditif (karagenan, HPMC, dan CMC) dan konsentrasi aditif
(0,5; 1; 1,5% b/v). Analisis yang dilakukan pada penelitian ini yaitu, susut bobot dengan
penimbangan berat awal buah jambu biji kemudian dilakukan penimbangan berat akhir buah
jambu biji setelah penyimpanan setiap 2 hari sekali untuk mendapatkan nilai % susut bobotnya, kekerasan buah menggunakan alat texture analyzer, dan kandungan vitamin C yang dianalisis menggunakan metode titrasi iodometri analisis. Pengaruh edible coating variasi terbaik dianalisis umur simpan menggunakan ASLT (Accelerated Shelf Life Testing)
pada buah jambu biji. Pengaruh antara variasi jenis aditif dan konsentrasi aditif digunakan
rancangan factorial dua factor dengan analisis varian (ANOVA). Hasil ANOVA pada tingkat kepercayaan 95% didapatkan jenis aditif dan konsentrasi aditif yang ditambahkan berpengaruh terhadap nilai susut bobot, ketahanan tekstur
(kekerasan), dan kandungan vitamin C pada buah jambu biji. Namun interaksi antara jenis
aditif dan konsentrasi aditif hanya berpengaruh terhadap nilai ketahanan tekstur (kekerasan)
pada buah jambu biji. Variasi terbaik pada pengaplikasian edible coating pada buah jambu
biji adalah coating dengan penambahan aditif karagenan 1,5% yang memiliki nilai susut
bobot terkecil yaitu 5,14% dan kandungan vitamin C terbesar yaitu 63,36%. Didapatkan hasil pendugaan umur simpan bahwa buah jambu biji yang di coating dengan variasi terbaik memiliki umur simpan yang lebih lama yaitu 6,44 hari, sedangkan buah jambu biji yang tidak di coaticoating hanya memiliki umur simpan selama 3,85 hari.