Abstract:
Masjid sebagai simbol keagamaan dan pusat komunitas memiliki peranan penting dalam kehidupan komunitas muslim. Masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat sosial, budaya, dan pendidikan sehingga keberadaannya penting di sebuah lingkungan. Masjid Nurul Hidayah sebagai objek penelitian kali ini dianggap mampu mewakili gambaran sosial sebuah lingkungan permukiman padar di Neglasari, Cibeunying Kaler, Bandung di mana mayoritas penduduknya beragama Islam. Beragamnya aktivitas yang ada pada masjid ini dapat menunjukkan tingkatan social sustainability pada wilayah permukiman padat di Cibeunying Kaler, Bandung dengan komunitas pengguna yang cenderung tetap yang berbeda dan masjid di tengah kota. Tujuan penelitian ni adalah untuk mengetahui bentuk social sustainability yang terjadi pada Masjid Nurul Hidayah Dalam penelitian ini terdapat indikator yang digunakan sebagai acuan kualitas social sustainability pada masjid. Indikator ini, terdiri dari empat prinsip yaitu collective atributes, communal activities, clear alims, dan continuous advancement yang terbagi lagi menjadi 12 indikator. Indicator tersebut meliputi Identitas, Tata Kelola Fasilitas, Keyakinan dan Nilai, Interaksi. Pendekatan Rancangan, Parusipan. Perlindungan, Flekabilitas Ruang Masjid, Kesejahteraan dan kualitas hidup. Keselarasan Sosial dan Keadilan, serta Kontinuitas. Keduabelas indikator ini dinilai melalui aktivitas jemaah yang terjadi di dalam ruang-ruang masjid dalam kegiatan ibadah maupun non-ibadah Metode kualitatif vang durunakan dalam penelitian ini melibatkan triangulasi Data dikumpulkan melalui observasi dan behavior mapping dan aktivitas jemaah pada salar lima waktu berjamaah dan salat Jumat pada dan diluar Bulan Ramadhan, serta kegiatan lamnya. Hasil observasi ini disandingkan dengan kuesioner yang diisi oleh 41 responden dan diolah menggunakan Skala Likert Penelitian menemukan bahwa keduabelas indikator social sustainability sangat bergantung kepada aktivitas yang dilakukan dan nang yang menjadi wadah aktivitas tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa social cabin yang ada pada Masjid Nurul Hidayat ini, tergolong sangat baik. Melalui penelitian ini pengurus DKM dapat mengevaluasi kembali intensitas dan keberagaman kegiatan sosial positif yang dapat dilakukan, serta pemanfaatan ruang-ruang masjid yang dapat menjadi lebih efektif untuk mendukung keberlangsungan kegiatan sosial di masjid. Untuk penelitian serupa kedepannya disarankan untuk menekan klasifikası diberikan agar hasil data kuesioner lebih koheren untuk mewakili tiap individu responden yang terlibat