Abstract:
Mahasiswa rentan mengalami stress dalam perkuliahan. Stress yang dialami
mahasiswa bisa diakibatkan oleh tekanan akademik, perubahan lingkungan, maupun
masalah pribadi. Ada beberapa cara untuk mengurangi stress pada mahasiswa, seperti
relaksasi, melakukan aktivitas fisik (olahraga) dan menerapkan pola hidup sehat,
melakukan hobi, bersosialisasi, atau berbicara dengan konselor atau terapis. Selain itu, cara
termudah untuk mengurangi stress harian adalah memalingkan perhatian dari
pekerjaan/tugas dan melakukan hal-hal yang dapat mengembalikan fokus. Kegiatan
tersebut dapat disebut sebagai healing proccess. Healing proccess berkaitan dengan ruang
yang digunakan, atau biasa disebut healing architecture. Dalam healing architecture,
terdapat kriteria desain yang digunakan sebagai acuan dalam merancang sebuah ruang
healing atau healing space.
Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan dijelaskan secara deskriptif.
Data dikumpulkan dengan wawancara subjek penelitian, yaitu Mahasiswa Peserta SAA.
Data healing proccess dari setiap responden kemudian disimpulkan sehingga didapatkan
ruang-ruang yang menjadi healing space mahasiswa. Setiap ruang dideskripsikan sesuai
dengan kriteria desain healing architecture. Hasil akhir dari penelitian ini adalah pemetaan
healing space dan kesesuaian desain.